Jumat, 01 Maret 2013

MencaRi

Seperti apa cinta dan pengorbanan itu???
Masih ingatkah dengan salah seorang warga Italia pendukung tim sepak bola Udinese ini, yang rela menempuh jarak ratusan kilometer dari tempat tinggalnya, namun ia tetap datang ke tempat bertanding tim kesayangannya? Meskipun ia adalah satu-satunya pendukung tim yang datang diantara 4.134 jatah kursi untuk pendukung tim tersebut?? Dan meskipun pada akhirnya tim itu kalah, namun ia tetap berbangga sendirian diantara puluhan ribu supporter dari tim lawan. Apa itu bisa disebut cinta dan pengorbanan??

Tahukah kau, aku tanpa dirimu bagaikan sego kucing tanpa karet-Ambyar-. Ini hari keduaku bekerja, namun anehnya selama 2 bekerja ini, justru aku terus teringat dan kepikiran sama kamu. Ditambah lagi, ditempat kerja muternya lagu galau melulu, persis sperti kisah yang terjadi pada diriku. Dan itu semakin menenggelamkan aku tentang dirimu. Namun untungnya ada pekerjaan yang bisa melempar-lempar barang. Aku merasa excited banget saat itu, lumayan bisa menyalurkan luapan emosi,,,hehe. Semangat rasanya, ngebayangin dirimu yang nyebelin dan melempar-lempar barang,,ckckck
Mungkin benar, lebih baik menjadi yang kedua tapi diutamakan, daripada menjadi yang pertama tapi diduakan..ehehehe

Entahlah,,aku bener-bener gak tahu harus menulis apa saat ini. Aku hanya merasa kangen saja, dan yang gak aku suka saat aku kangen dirimu adalah, badanku menjadi gatal-gatal. Efek psikologi yang aneh...
Baru segitu dan kayak gitu doang juga, nomor kamu langsung gak aktif aja..males ahh jadinya..hmm

Cuma mengingatkan saja, masih ingatkan dengan pesan si Margaret Thatcher?? Itu lho, si Pemimpin negara wanita pertama di dunia sebagai Perdana Menteri Inggris, dan sudah berkuasa lebih dari 10 tahun lamanya. Kalau Rusia menyebutnya dengan Wanita Besi. Dia sempat berpidato bahwa
"Hati-hatilah dengan pikiranmu, karena itu bisa menjadi ucapanmu"
"Dan hati-hatilah dengan ucapanmu, karena itu bisa menjadi tindakanmu"
"Dan hati-hatilah dengan tindakanmu, karena itu bisa menjadi kebiasaanmu"
"Dan hati-hatilah dengan kebiasaanmu, karena itu bisa menjadi karaktermu"
"Dan hati-hatilah dengan karaktermu, karena itu bisa menjadi tujuan hidupmu"

Lantas apa hubungannya semua itu dengan tulisan ini??? Entahlah, pikirkan sendiri.
Yang jelas,,AKU KANGEN

Rabu, 27 Februari 2013

Sekeping MaLam

Aku tumbuh dalam sepi
Aku tak mau mati disini dalam sendiri

Aku masih teringat dengan cerita 'pilu' yang kau ceritakan padaku tentang masa lalumu. Kenapa kau lebih memilih kehidupan kost yang jauh dari keluargamu, kenapa kau tak mau melanjutkan hidupmu kelak dimana kamu tumbuh remaja dulu. Sungguh,,dan sungguh aku mengerti perasaanmu. Dan sejujurnya, sejak saat itu aku memekik pada diriku dan dalam jiwaku, bahwa aku ingin menghapuskan air mata itu. Aku ingin meringankan penderitaan itu. Aku ingin menggoreskan senyum di wajah sayunya itu. Aku ingin membuat semua luka menjadi bahagia.
Namun, ternyata sekali lagi, ternyata hubungan ini belum dewasa. Belum banyak perubahan dan perkembangan dalam komitmen kita ini. Aku masih tak mengerti bagian mana yang menunjukkan bahwa kau ingin mempertahankan cinta kita. Rasanya, kita masih seperti yang dulu yang sama-sama belum bisa mengerti satu sama lain.

Sepertinya kaupun belum mengerti apa maksudku. Sepertinya kau memang selalu susah untuk mengerti dan memahamiku..ahhhh, semoga itu cuma pemikiranku saja. Aku tumbuh besar dalam kekerasan dan luka, dan mungkin itu sedikit banyak akan memberikan trauma pada jiwaku. Meskipun aku berusaha keras untuk menghilangkan sikap yang telah diajarkan orang tuaku padaku, namun aku takut sikap itu terkadang masih ada. Mengenai hal itu, tanteku pernah menanyai aku dan mempertanyakan sikapku mengenai hal itu. Dan dia berpesan padaku agar aku tidak memperlakukan anak dan keluargaku seperti keluargaku memperlakukan aku, persis seperti apa yang aku jawab atas pertanyaan beliau. Namun bagaimanapun aku sadar, aku memiliki darah Madura yang terkenal dengan 'keras' nya, dan mungkin itu juga menjadi bagian dari hidupku, mengingat aku begitu tempramental atau bahkan bila disamakan dengan film, sikapku ibarat film "senggol bacok". Namun sejujurnya aku berusaha keras untuk menghilangkan sikap itu.
Namun bagaimanapun juga, aku tak bisa menjamin bahwa selamanya aku akan bisa menjadi orang yang lembut dan sabar. Untuk itulah aku semacam mengadakan test perlakuan kepadamu. Maaf sebelumnya jika kau merasa menjadi objek pribadiku. Aku mengetes dirimu, karena aku benar-benar sudah merasa yakin denganmu. Aku sengaja bersikap menyebalkan, tersinggungan, ngambekkan dan sikap-sikap yang kurang baik atau bahkan tidak baik lainnya, aku hanya ingin tahu bagaimana kau memperlakukan aku ketika aku bersikap seperti itu, bisa tahankah kau denganku?? Karena saat kita telah menikah dan berkeluarga nanti, aku tak ingin hal-hal seperti itu mengancam rumah tangga kita, apalagi setelah kita punya anak nanti. Aku tidak mau bertengkar hanya gara-gara hal yang sepele, apalagi didepan anak-anak kita seperti yang aku rasakan dikeluargaku.

Sekali lagi, maaf sebelumnya. Bukan bermaksud aku memperlakukanmu atau mengajarimu dengan keras tau bahkan kekerasan. Yang aku inginkan, aku hanya ingin membiasakanmu dengan kekerasan dan sikap keras yang mungkin 'sudah' tertanam dalam jiwaku semenjak aku terlahir. Aku ingin kau terbiasa dengan dengan semua sikap buruk itu, karena jika kau sudah terbiasa dengan yang buruk, maka kau akan dengan mudah menerima yang baik tanpa harus belajar terlebih dahulu. Aku berpikir, saat inilah untuk saling mengenal, untuk saling sakit, unuk saling mengerti dan mengetahui, sehingga kelak ketika sudah menikah nanti, kita akan tahu bagaimana memperlakukan satu sama lain, tanpa harus merasa sakit lagi. Dan maafkan juga jika aku tidak seperti Rasulullah dalam mengajarimu. Rasulullah memang tak pernah memperlakukan orang lain dengan keras dan buruk, namun kenapa kita berpikir menjadi orang yang 'diperlakukan' oleh Rasulullah. Kenapa kita tidak memposisikan diri kita dalam posisi kita dalam posisi Rasulullah, yang selalu mendapatkan perlakuan buruk dari kaum yang ada disekitarnya?? Kenapa gak bisa seperti itu??

Tapi pada akhirnya, kamu tidak mengerti maksudku. Sungguh aku meminta maaf atas semua hal yang telah terjadi.

Senin, 11 Februari 2013

FeeL EmpTy

Pernahkah kau merasa lelah dan begitu sangat lelah, bahkan untuk membuka mata dan merasakan apa yang terjadi pada sekitar kita??
Entahlah,,kenapa saya merasa begitu sangat capek. Seakan-akan saya ingin istirahat sejenak dari kehidupan, lantas ketika sudah merasa baikan, melanjutkan kembali hidup yang belum usai ini. Seandainya diizinkan, sebagaimana kuliah, saya juga ingin mengajukan cuti untuk hidup ini, meski cuma sebentar. Meraka semua begitu berat dan tidak nyaman, bahkan air mata pun sudah tak terasa bisa membantu apa-apa. Istirahat dan tidur pun juga tak terasa lagi manfaatnya.
Yahh,, I'm soo tired.

Apa hal yang paling kau benci di dunia ini???
Yaaa,,merasa menjadi orang baik, tapi sebenarnya kamu bukanlah orang baik. Merasa kamu terjatuh dan terpuruk, namun tak mampu untuk berdiri dan bangkit. Kamu mampu membantu orang lain, tapi kamu tak bisa berbuat apa-apa untuk dirimu sendiri.
Terkadang kita sudah merasa bangga hanya dengan membuat seseorang bisa tersenyum dan sejenak melupakan kesdihannya karena kita, namun sebenarnya mungkin tanpa sadari bahwa justru banyak yang kecewa dan juga ada orang yang terluka gara-gara kita. sampai pada akhirnya , Tuhan menunjukkan kepada kita betapa kita itu tidaklah sempurna.  Ketika saat itu tiba, maka kita merasa apa yang telah kita lakukan adalah sia-sia belaka?? Bahkan sejuta air mata takkan  mampu menyeret semua luka atau bahkan kekecewaan kita.

Lantas apa perasaan yang paling tidak kau sukai??
merasa hidupmu sangat kosong tidak ada apa-apa? semua yang terjadi hanya bagai mimpi belaka?? apa yang kau rasa hanya seperti permainan yang bisa dikendalikan oleh remot kontrol oleh tuannya, yang seenaknya menekan tombol on/off kita, atau tanpa persiapan apa-apa memasukkan kita ke permainan yang tak pernah kita mengerti apa maksudnya dan bagaimana cara memainkannya??yang kita bisa hanyalah bertahan dengan alasan-alasan yang sempurna yang harus kita berikan??

Ouuhhh,,,sungguh ironi hidup ini...
Kita merasa bahwa begitu banyak orang yang menyayangi kita, namun tak ada yang bisa mengerti kita. Bahkan diantara mereka, ada yang hanya bisa menuntut, menuntut dan menuntut tanpa pernah mengerti apa yang terjadi dan telah menimpa kita. Mereka selalu melihat dari sudut pandang mereka, tanpa sedikitpun melihat dan menghormati hak pandang sudut kita. Tak ada kesempatan bagi kita untuk membela diri, yang ada hanya kesempatan untuk menyalahkan diri dan menekuk muka kita semakin tertunduk ke bawah.
Sungguh ironi

Minggu, 03 Februari 2013

UnReasOn

Hari ini aku mengendarai motor tanpa jelas arah kemana yang hendak aku tuju atau tempat apa yang hendak aku sapa. Namun yang jelas, kebosanan yang kurasa telah 'mengusir' ku dari singgasana maya. Tak jelas arah kemana, menjadikan aku seakan-akan melakukan perbuatan yang sia-sia. Namun apa daya, hanya inilah yang aku bisa.

I Hate This Part.
Mungkin inilah yang bisa aku katakan untuk memperlihatkan kondisiku saat ini. Sudah parahkah disoriented yang aku alami sekarang ini?? Bahkan aku merasa jika aku seperti ini terus, maka aku akan stress berat, sakit atau bahkan cepat mati (terlepas umur itu ada ditangan Tuhan). Menjadikan pola hidup yang buruk bagiku, yahh benar benar buruk. Membuatku merasa pusing berkepanjangan, merasa tak enak badan tak berkesudahan, dan yang jelas merasa tak enak perasaan.

I don't know..I feel so alone. Like a very very lonely people.
Setiap malam menyapa, seakan-akan jenuhh yang begitu sangat juga ikut menjelma seribu rupa. Melakukan apapun, semua terasa membosankan dan tidak mengasyikkan. Rasanya aku ingin berlari, tapi berlari kemana??? Semuanya seakan menuju arah yang sama, yang tak pernah aku mengerti ujungnya. Semakin kucubo, akan semakin dalam ia membawaku jauh tenggelam. Menarikku ke dalam keadaan yang tak tahu dimana dasarnya, tanpa sedikitpun mengapungkan luka-luka yang aku bawa. namun, justru menambah gores-gores yang tak pernah aku tahu maknanya. Terkadang, semua ini membuatku semakin menyerah. Semuanya terasa berat memang, tanpa banyak pilihan yang tersedia, tanpa banyak waktu yang tersisa, dan tanpa ada yang mengerti meskipun untuk sekedar berbagi lara.

Sabtu, 19 Januari 2013

AmaziNg and beUtiFuL

Tak ada prolog yang tepat untuk menggambarkan apa yang aku lihat sekarang.
Mungkin kamu seorang yang juga suka berpetualang, yang suka melihat keindahan alam dan merasakan kebesaran Tuhan. Yang benar-benar membedakan 'ciptaan'. Mega diujung barat sana, atau teduh dan sejuknya kehijauan yang ada dibalik bukit yang megah dan kokoh itu. Pancaran matahari mula setiap pagi yang disebut sunrise, yang memaksa mereka untuk mendaki puncak tertinggi agar bisa menikmatinya. Atau-atau ketakjuban-ketakjuban lain berkat melihat keindahan yang tak pernah dilihat sebelumnya, atau justru sulit untuk dipercaya bisa melihatnya. Membuat kita tertegun tak berdaya, selain hanya bisa mengungkapkan waw,,betapa indahnya, bagaimana membuatnya, kenapa bisa hal seperti itu tercipta dan sejuta pikiran berkecamuk lainnya yang mengundang ribuan tanya.

Namun semua itu terkalahkan dengan keindahan chacha dan chichi. Setelah lama tak melihatnya, justru hal itulah yang membuatku bungkam seribu bahasa, tak mampu berkata apa-apa. Begitu indah mempesona, seakan seribu luka sirna, membawa aliran darah bersama rona merah senja yang begitu luar biasa.
Aaaaarrrrgghhhhh,,,aku pun tak bisa berbuat apa-apa selain memujinya, dan bahkan pujian itu sendiripun tak akan mampu dan cukup untuk menggambarkan pesona dan keindahannya.
"Waaawww..",,, "Amazing...",,, "Wonderful..",,, "Awesome...",,, "How beautifull...",,, atau ungkapan kagumnya terasa tak sebanding ketika melihatnya. Bahkan ketika pertama melihatnya setelah sekian lama, jantung ini terasa pecah, terasa copot karena degupnya yang keras dan tak beraturan. Dan jujur saja membuatku gemetarana tak karuan.
Yahhh,,kata indah saja tak cukup buat chacha chichi.

Selasa, 01 Januari 2013

MaseHi Yang BaRu..

Happy New year *(masehi)*
Yapz,,meskipun aku bukan pengikut diskriminatif aliran yang mengharamkan merayakan Tahun Baru Masehi karena ini adalah Tahun Baru nya Yahudi, namun aku juga tidak akan merayakan seperti kebanyakan orang yang rela mengantri atau berdesak-desakan untuk pergi ke suatu tempat dimana mereka bisa merayakan tahun baru tersebut. Aku hanya ingin merefleksi diri atau malah kalau bisa ingin membuat catatan semacam kaledioskop tentang kehidupan yang terjadi selama tahun 2012. Namun nampaknya, itu akan memakan waktu yang panjang dan juga akan menghabiskan tinta yang tak sedikit (kalau ditulis), belum lagi akan banyak hal yang sulit untuk aku ingat yang tentu akan lebih sulit lagi kalau harus mengingatnya.
Untuk itu, tak akan banyak catatan di Hari pertama di Tahun yang Baru ini. Mungkin hanya sekedar harapan-harapan yang bisa disampaikan dan semoga Tuhan akan mengabulkan. Tentu juga akan banyak hal dan planning yang harus dikerjakan, apapun hasilnya kemudian.

Orang bilang hidup itu adalah sesuatu yang ghaib, yang masih misteri antara yang mana yang nyata dan yang mana yang dinyatakan. Namun terlepas daRi kenyataan yang terjadi dalam kehidupan ini, aku ingin mengatakan bahwa hidup kita ya bergantung pada kita, bukan orang lain apapun jasa yang telah ia berikan. Selalu ada pilihan untuk setiap keadaan, namun masalahnya bisakah kita memilih ? kalo bisa, benarkah pilihan itu bagi kita khususnya dan bagi orang disekitar kita umumnya. Meskipun kita bebas memilih, tentunya setiap pilihan itu ada konsekuensi yang harus dijalani. Pilihan selalu mendatangkan tanggung jawab pula. yaa semoga saja kita gak akan salah pilih kedepannya...

Ditahun yang baru ini, aku gak ingin memimpikan sesuatu yang muluk-muluk. Aku hanya ingin apa yang belom terselesaikan ditahun yang lalu, semoga terselesaikan ditahun yang baru ini, tahun 2013.
Yaa benar,,karena sudah terlalu banyak mimpi yang belom terwujudkan, dan aku selalu berkilah "ini hanyalah masalah waktu". Permasalahannya, benarkah aku memiliki waktu sebanyak masalah yang aku miliki??? Meskipun semuanya hanya masalah waktu, namun ketika aku yang kehabisan waktu, bukankah itu sama saja dengan tidak terselesaikan?? Untuk itulah, aku hanya ingin semuanya segera selesai. Aku takut,,aku takut tak memiliki waktu lagi. Pasalnya waktu tak pernah mengenal kompromi, ia merenggut apa saja yang ingin ia renggut.
Waktu..yaahhh , 5 kata yang begitu mengerikan. Semoga waktu berpihak padaku, padamu dan pada kita semua..aamiin. Semoga pula, ditahun yang baru ini saya bisa menjadi lebih baik dan lebih dewasa dari sebelumnya. Terselesaikan masalah yang tersisa, sehingga bisa memulai masalah yang baru. Karena pada hakekatnya, hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Semakin banyak masalah terselesaikan, semakin banyak pula kita merasakan kehidupan.

Senin, 31 Desember 2012

Last Day

Hari terakhir..Detik terakhir..di Bulan terakhir di tahun yang katanya kiamat akan terjadi ini. Mungkin sebagian orang sudah mempersiapkan diri untuk merayakan pergantian tahun, atau bahkan mungkin sudah ada yang dari sore berangkat untuk mendapatkan tempat dimana ia bisa mengikuti kemeriahan pergantian tahun yang biasanya identik dedngan kembang api, yang bahkan di jakarta tahun ini digelar khusus acara penyambutan tahun baru dengan acara pesta yang luar biasa dengan dana yang luar biasa pula.
Mungkin akan sedikit berlawanan dengan diriku. Yang justru mencari tempat yang sepi, asal bisa melihat langit dan malamnya yang begitu mewah. Aku yang kurang suka dengan keramaian pesta dengan segala pernak-perniknya. Yang justru memilih untuk menyukai suasana yang sepi dimana bisa menghabiskan malam sendiri atau bersama orang yang dicintai. Asal bisa melihat langit, awan, bintang atau lukisan malam, sudah cukup bagiku.

Diakhir tahun ini, mungkin masih belum ada berita bagus atau yang sedikit aku banggakan. Justru mungkin ada dibelahan bumi yang lainnya sana, ada yang kecewa atau bahkan marah tak berhingga, ada yang masih menyimpam kebencian yang tiada pernah habisnya. Apapun keadaan anda, aku meminta maaf untuk diriku sendiri atas apa yang telah kalian rasakan. Sejujurnya aku tak pernah mengharapkan semua hal buruk itu terjadi, namun mungkin inilah bagian dari pembelajaran yang Tuhan berikan.
Meskipun belum menjadi orang yang berkembang, namun bukan berarti harus menjadi orang yag patah semangad dan menyerah kan? Karena mungkin masih ada waktu untuk membuktikan. Yang kupikirkan sekarang adalah mama, papa dan adek Rica. Mungkin aku pernah menghabiskan malam tahun baru di luar rumah, bersama teman-teman dengan pergi ke suat tempat melakukan hal yang mengasyikkan atau apa sajalah, namun belum pernah terekam dalam ingatanku, aku menghhabiskan malam tahn baru berasam mereka sebagai sebuah keluarga. Aku sungguh mengharapkan itu.
Yahhh,,galau sendiri deh jadinya. Ya sudah,,sekyan dulu aja nulisnya. Saatnya keluar melihat keindahan malam. Semoga kelak aku bisa menghabiskan waktu dengan keluarga yang bener-bener keluarga sebagai mkeluarga sebelum aku mempunyai keluargaku sendiri yang baru, meski aku harus membeli waktu mereka dengan harga yang sangat mahal sekalipun.Semoga....

Tuhan..Kau dengar kan??? Permintaan sederhana dari hambaMu ini???

Minggu, 23 Desember 2012

WitH Big FamiLy of MSC

Rasanya sudah lama tak mengadakan acara berasama, dan baru terwujud kini. Meskipun cukup sederhana, namun ternyata cukup menguras tenaga apalagi dana. Tanpa banyak yang bisa dikata-kata, hanya ingin berbagi foto-foto saja,,hehe
Subuh lalu ke pasar ikan, lantas membersihkannya

Meninjau rakyat yang sedang memasak,,hehe

Menu sederhana yang Luar Biasa..

Pemimpin Mengawali...
Kenangan sebelum pulang





Sabtu, 01 Desember 2012

My MomenT

Memasuki hari terbaru dibulan terakhir ditahun ini. Rasanya tak ada perubahan berarti selama tahun yang kabisat ini. Dengan jumlah yang lebih banyak dari tahun sebelumnya, seharusnya mampu memberikan kontribusi positif untuk diri ini. Namun nyatanya, diri ini terasa sama dengan yang sebelumnya, mungkin cuma usia saja yang berbeda. Itu adalah sebuah kerugian besar sebenarnya, kalo waktu adalah pedang, maka ia sudah menebas leherku sendiri tanpa ampun. Menjadikan setiap tetes darah yang keluar sebagai catatan dan pengingat abadi yang dituliskan dalam dinding hati. Namun rasanya diri ini tak pernah takut mati, benarkah???

Bukan akhir tahun dan pergantian tahun yang aku nantikan, sehingga aku bisa keluar dan bersorak untuk merayakannya. Namun segeralah Natal. Bukan untuk memperingatinya, namun karena ingin segera ke Malang berjumpa adinda kekasih tercinta (cieee..). Selalu ada cerita menarik jika berbicara tentang Malang. Sudah banyak terukir kisah yang tak mungkin terlupakan di kota yang dijuluki kota bunga atau justru lebih dikenal dengan kota apel itu. Mungkin disanalah "kota cinta" yang sebenarnya buatku. Terlepas dari cinta, kota ini sudah mempesona saya semenjak pertama kali kaki menginjakkan diatas buminya. Yapz,,begitu membekas dan mengesankan.
Rasanya saat ini ingin kulipat waktu, biar segera mencium lagi aroma kota yang dikenal dengan sejuk serta aremanya itu. Apalagi ini akan menjadi hal pertama menghabiskan malam tahun baru bersama orang yang paling kucinta di 'kota cinta'. Tentu sudah tak sabar rasanya. Meskipun itu bukan tujuan utamanya, karena hal yang sebenarnya aku ingin menjejakkan kembali kaki di kota bunga adalah ingin menemani sang kekasih hati untuk menancapkan tonggak sejarah mengukir nama sebelum diwisuda. Hiya,,sang cinta akan ujian nanti disekitar tangggal 27/28 Desember 2012, bukan sekedar ujian biasa. Namun inilah ujian sesungguhnya yang akan mempertaruhkan semua waktu dan tenaga yang telah tersita.
Selamat Berjuang cinta..abadi cinta kita.

Senin, 26 November 2012

Ingin SeLamanya



...Alhamdulillah bunga cintaku bersemi kembali...

Mungkin ini akan menjadi salah satu malam paling indah dalam hidupku, specially saat denganmu. Entah kenapa aku menjadi begitu dekat denganmu dan juga begitu bahagia saat itu. Aku ingin setiap malamku seperti itu. Ditemani orang yang kusayangi dan menyayangiku, menghabiskan tiap detik yang tak pernah kenal 'berhenti' bersamamu. Namun kalau boleh jujur, ada satu hal yang sangat aku tidak suka ketika bersamamu, waktu. Yaa waktu..ia seakan menjadi begitu sangat arogan ketika aku bersamamu. Seakan mengutuki kepada detik, menit, dan jam untuk bergerak lebih cepat tanpa memahami perasaanku, tanpa peduli pada diriku. Ya..waktu begitu sangat cepat berlalu saat aku bersamamu. Namun semua itu tak menggangguku, karena kelak kita akan memiliki banyak waktu untuk bersama, melewati segalanya bersama.

Mungkin ini rencananya sekedar 'mampir' saja, sebelum aku berangkat ke Bali untuk meneruskan karir. Aku nyampe Malang pun juga sudah sore waktu itu, dan aku pikir tak akan banyak waktu yang akan kuhabiskan denganmu karena malampun sudah menunggu. Namun ternyata tidak, berawal dari kau mengajakku makan malam di SS(Spesial Sambal), yang tentunya harus ngantri terlebih dahulu. Lanjut saat itu meluncur ke Batu, BNS menjadi pelabuhan selanjutnya. Yang gak ngerti BNS, ni aku kasih tahu ya , itu Batu Night Square, semacam rumah makan di tengah kuburan gitu, romantis banged pokoke..hehe(jangan percaya). Namun, di BNS malah gak ngapa-ngapain, gak nyobain wahana satupun, cuma jalan saja muter-muter lalu duduk, setelah itu pulang.hmmmm...sungguh tak kusangaka cuma begitu saja (gaya si culo boyo juniol). Karena lagi-lagi berbenturan dengan waktu, dan sudah malam pula, kita memutuskan untuk pulang. Dan ini pertama kalinya aku pulang malem-malem dianterin sama cewek,,xixixi.

Esok paginya sebelum aku berangkat ke Bali dan terpisah samudra, kita jalan-jalan ke Alon-alon Batu. Setelah itu, ngabisin waktu di kostnya, juga sempat dia nyuapin mie goreng yang setengah dimasak olehnya,,hehe.
Berpisah..
Tentu akan merindukan masa-masa berbahagia itu.

Sabtu, 24 November 2012

SenanGnyaa,,,!!!

Suatu hari aku melihat segerombolan semut sedang mengangkat calon makanannya yang ukurannya jauh lebih besar dari badannya sendiri. Lantas tak lama setelah itu, turunlah hujan yang pada akhirnya menyapu bersih kawanan semut tersebut. Dalam hati bertanya, kenapa semut-semut itu harus membawa 'sesuatu' yang lebih besar dari dirinya? kenapa gak membawa yang ukurannya lebih kecil sehingga bisa dibawa satu semut, satu benda, sehingga bisa bergerak lebih cepat? Pekerjaan akan lebih cepat selesai, dan kesempatan untuk melarikan diri lebih besar jika ada sesuatu yang tak diharapkan, sehingga resiko tidak selamatpun menjadi lebih kecil. yaa,,apakah semut itu tidak puas dengan 'sesuatu' (terutama makanan)yang sedikit, sehingga biasanya mereka selalu menumpuk-numpuk makanan???Entahlah...
Berbicara tentang kepuasan, pernahkah kamu merasakan puas?? Puas itu banyak sekali definisinya. Bahkan mungkin, ketika kita bertanya kepada seratus orang yang berbeda tentang 'puas', maka kita juga akan mendapatkan seratus jawaban yang berbeda. Karena puas itu adalah subjektif, bukan obyektif. Tapi aku rasa kalian setuju kalau puas itu salah satu definisinya adalah ketika kita bisa menyelesaikan atau melakukan sesuatu yang kita harapkan atau sedang kita kerjakan.

Jika seperti yang aku rasakan, puas itu salah satunya adalah jika kita bisa membantu orang lain menyelesaikan permasalahan, atau bahkan jika kita yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut, dan kita bisa menyelesaikannya. Seperti yang aku rasakan kemarin. Bisa menemukan tas yang berisi nasi dua bungkus, alat make-up dan dompet. Sedangkan dompetnya sendiri berisi uang, KTP, STNK motor, dan beberapa buah ATM. Singkat cerita, saat malam setelah IduL Adha, dalam perjalanan dari Madura, sedang berisitirahat di sebuah SPBU. Kemudian setelah dari Kamar Mandi dan sedang duduk di teras, datanglah seseorang yang memberikan sebuah tas ke mama sambil berkata "Mbak,,ini tasnya temennya ketinggalan", dan orang tersebut lalu pergi. Karena takut ada apa-apa, mama hanya menyimpan tas tersebut sampai aku pulang beberapa waktu yang lalu. Beliau bilang, takut..ntar kalau ada apa-apa dengan tersebut (misalnya, uangnya hilang atau berkurang, uang di ATM juga berkurang), nanti mama yang akan disalahkan. Oleh karena itu, tiada pilihan lain selain menyimpannya, selain itu juga tidak ada kontak yang bisa dihubungi selain KTP.

Saat itu aku berpikir, ini adalah ujian (amanah) dari Allah, jadi aku(atau anggota keluargaku yang lain) harus mengembalikan tas tersebut. Maka sebagai anak lelaki tertua, aku memutuskan untuk melaksanakan amanah tersebut meskipun mama melarang karena takut dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Namun aku hanya mencoba untuk berbuat baik, niat ikhlas membantu, kalaupun nanti aku disalahkan, Allah Maha Tahu atas apa yang terjadi, dan cukup Allah-lah sebagai pelindungku. Alamat yang ada di KTP tersebut berada di Desa Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (jangan tanya nama, aku sudah lupa dengan ibu siapa..hehe). Hanya dengan modal dan niat tulus, tanpa mengerti wilayah dan pengalaman daerah tersebut, aku mengajak sahabat karibku si Ikhsan untuk berangkat mencari tempat tersebut. Allah pasti membantu, pikirku. Tanpa pikir panjang, kami langsung memacu motorku menuju Kabupaten Magetan. Setelah sampai Magetan, kita bertanya ke penduduk letak desa Panekan. Sejujurnya kita sangat kesulitan, karena selain tempatnya yang terlalu pelosok kedalam (mendelesep), juga jalanan yang rusak bahkan tidak diaspal. Namun semua itu tak menyurutkan langkah kami untuk tetap maju, apapun yang terjadi, kita harus mencoba semaksimal mungkin alamat rumah tersebut. Kejauhan, putar balik, salah belok, menjadi hal biasa saat itu. Namun, berkat bantuan Allah jualah, akhirnya kita dapat menemukan rumah dari pemilik tas tersebut.

Langsung saja kami mengutarakan maksud dan tujuan kami, setelah dipersilakan duduk. Tak kusangka bahwa kami diperlakukan luar biasa, dibeliin es kelapa muda, gorengan dan juga pecel, katanya sih nasi pecel khas Panekan, namun karena kami sudah kenyang, kami tidak memakan nasi pecel tersebut. Kami bercerita banyak saat itu, bahwa dia memang ketinggalan tasnya saat di kamar mandi di SPBU tersebut. Dan baru ingat saat perjalanan pulang, yang akhirnya mereka kembali ke SPBU tersebut dan menunggui semalaman penuh disitu. Namun ternyata, penantiannya berujung sia-sia, dan memutuskan pulang dan pasrah. Ketika nyampe rumah, mereka berusaha mengurus sebisanya, ATM, KTP, STNK dan surat penting lainnya. Namun yang paling lama adalah STNK, prosesnya bisa berbulan-bulan dan memang tak bisa dipastikan kapan jadinya. Memang jangka kehilangan dan pengembalian tas tersebut sudah cukup lama, karena mama gak berani mengembalikannya. Sehingga tidak salah apabila saat itu, dia nampak bahagia dan berterima kasih sangat kepada kami. Dia bilang saat itu benar-benar pasrah dan murni kelalaian dari dirinya sendiri.
Karena waktu sudah beranjak, dan juga hari sudah semakin menjelang sore, kami memutuskan untuk berpamitan. Namun sebelum pulang, dia minta nomor HP dan juga alamat rumah, dan berjanji suatu saat bakal main, dan mengikrarkan bahwa kia sudah menjadi saudara mulai saat itu. Bahkan dia sempat memberikan uang beberapa ratus ribu, namun kami menolak meskipun dia memasang muka memelas dan memaksa. Namun, aku bilang padanya bahwa kalau masih mau memaksa, lebih baik tak minta lagi tas beserta isinya lalu aku bawa pulang kembali dan silakan ambil sendiri di rumah. Akhirnya luluh deh mbaknya itu,,hehe.
Tanpa berlama-lama, setelah mencatat nomor HP dan alamat, kami berpamit diri.

Setelah mengucapkan salam, kami pun pulang dan akhirnya terbesit pikiran untuk main di Telaga Sarangan. Temenku katanya belum pernah main ke tempat tersebut, sehingga kami iseng untuk mampirlah. Namun apa boleh baut, baru nyampe di Telaga Sarangan tersebut, hujan yang deras sangat datang. kami pun beristirahat di sebuah warung sate pinggir jalan yang seadanya. Namun, karena cuma pakai tenda, tentu gak bisa menahan hujan yang saat itu sangat deras dan juga lama, bocorlah dimana-mana dan membasahiku juga. Sungguh saat itu aku sangat pusing, ngantuk beserta dingin yang terasa, namun tak bisa berbuat banyak. Beberapa jam, kami di Sarangan, tapi tak bisa menikmati pemandangannya karena hujan. Karena hari sudah semakin menjelang sore, kami memutuskan untuk nekat pulang, setelah membayar dua porsi sate kelinci. Hujan memaksa kami untuk lebih pelan dan berhati-hati, juga dingin memaksa kami untuk lebih lambat karena terpaan angin membuat semakin dingin baju yang sudah basah ini. Namun perlahan tapi pasti selama beberapa jam, kami nyampe di rumahku.

Betapa bersyukur dan senang rasanya, bisa membantu orang lain, dan menggoreskan senyum diwajah mereka. Dan satu hal lain yang tak kalah penting, terjalinlah silaturahmi baru yang tentunya juga menambah saudara baru. Thanks God.

Minggu, 04 November 2012

I Hate This Moment

Yuhuhui,,,sekarang aku berada di Madura. Ada pesta pernikahan sederhana buat tanteku. Dia adalah tante yang biasa menyiapkan semua kebutuhanku selama aku di Madura, makanya aku bela-belain pulang ke Madura deh. Rencananya sih, aku ke sana bersama calon aku, sekalian mau kukenalin ke keluarga besarku di Madura, mumpung pada ngumpul. Namun ternyata itu cuma rencana biasa, karrena dengan mudahnya ia berubah pikiran dan gak jadi ikut ke Madura. Itu adalah kekeselanku yang pertama, selalu saja gak komitmen atas apa yang telah kita sepakati. Jujur, kecewaaaa bangeeeddd. Namun apa boleh buat, kehidupan harus terus berlanjut,,ciyeeehehehe.
Tapi aku mulai mensyukuri kekasih hatiku gak ikut saat itu, karena mungkin akan menjadi kejadian yang memalukan buatku. Bener-bener pesta pernikahan yang sangat aneh, semuanya mementingkan ego masing-masing. Disitulah melihat kejadian-kejadian yang sangat konyol. Entahlah , aku melihatnya saja emosi.. Mungkin ini adalah kekecewaanku yang kedua.

Sebagai keponakan yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung, aku bahagia ketika melihat tanteku mendapatkan jodohnya, namun aku juga berpikir bahwa kelak tiap aku ke Madura lagi aku akan menjadi orang yang 'mandiri'. Namun apapun itu, aku bahagia untuk tanteku.
Terlepas dari kebahagiaan itu, aku juga menyimpan bebal yang mendalam. Aku bener-bener emosi, dan sempat nyetus "sebenarnya ni niat ngadain pesta pernikahan gak sih?". Simpel saja, mereka melakukannya kayak main-main. Beli cabe cuma sekilo lah, bawang cuma setengah kilo lah, gak ada telur sama sekali, daging juga cuma beberapa kilo. Kalau habis baru beli lagi, bahkan saking jengkelnya aku bener-bener gak tahan dengan situasi itu. Konflik rumah tangga yang belum-belum sudah terjadi. Budhe yang tiba-tiba nyeletuk "manten tak liat dompete kok gada duite blas, Ricky ae sing belom kerja nang dompete ratusan ribu akeh". Aduuhh,,pikirku budhe ini kok yo lancang banged ngeliatin dompet orang, lalu menceritakannya. bayangin perasaan pengantin laki-lakinya coba. memang sih, semua ini terasa mendadak dan ada cerita panjang yang kelam, kenapa pernikahan ini diadakan. cerita yang tak mungkin aku ceritakan disini, yang jelas bukan karena Hamil diluar Pernikahan.
Dan disitulah aku ngelihat mama dan umi menangis, sungguh menyayat hati rasanya. Aku bener-bener marah saat itu, namun aku mencoba untuk tetap "tidak tahu" apa-apa dengan keadaan yang terjadi. Saya merasa malu, atas apa yang telah terjadi. Setelah resepsi selesai, pengantin cewek alias tanteku yang menangis terisak di kamar. Lalu mama, dan esoknya umi menangis.

Melihat hal-hal yang sangat 'mengganggu' pemandangan dan perasaan terjadi, aku memutuskan akan pulang segera, hari ini juga. Dan untuk kekasih hatiku, aku kecewa. Padahal aku sudah membelikan oleh-oleh khusus buatmu, hasil kerja kerasku sendiri. Namun, nampaknya itu bukan rezekimu.
Terlepas dari semua hal buruk yang terjadi, aku tetep sayang kamu kekasihku, tanteku, nenek-kakekku, mamku, umiku dan semua keluarga besarku. Aku harap, kita akan bahagia selamanya, dalam kehidupan masing-masing.,.,aamiin....

Rabu, 24 Oktober 2012

Ceritaku Selanjutnya

Aku heran pada diriku sendiri. Kenapa mudah banged sakit, dan juga sakitnya aneh-aneh lagi. Dan seperti biasa, semuanya aku sembunyikan dari sepengetahuan orang tua. Aku tak mau mereka cemas, lantas peduli dan memperlakukan aku layaknya anak kecil. Namun aku juga sadar, menyembunyikan semuanya bukan berarti menjadi jalan keluar yang terbaik. Karena pada dasarnya, mulutku berkata 'aku tidak apa-apa', namun faktanya fisikku tak bisa menipu mata mereka. Tentu saja, jawaban terakhir sebagai pembelaan adalah 'gak papa kok, cuma kecapekan dikit'.  Yah,,ada benarnya juga sih, semua berawal dari capek beneran yang aku rasakan.
Belakangan dadaku sebelah kiri terasa sakit. Bahkan sangat terasa ketika menggerakkan tangan ataupun saat ganti baju. Awalnya sih, aku merasa gak terganggu, aku ikir nih karena capek yang aku rasakan. Kebetulan, belakangan ini agak padat dan sibuk. Namun lama-lama gak kunjung sembuh, namun justru fisikku juga semakin menurun. Panas dan mudah sekali capek. Lantas, aku putuskan untuk check up ke dokter. Kebetulan aku punya kenalan dokter, dan dia sempat bilang kalau ada apa-apa agar menghubungi dia. Saat itu juga aku membikin janji, dan ketemu di tempat prakteknya di daerah Legian.

Pertama bertemu, orang yang gak mau dipanggil Bu Dokter itu masih sholat. Saat itu Mbak Reni keluar dan melihatku, alangkah dia kaget melihat perubahan yang terjadi padaku. Dia bilang aku sangat kacau, acak-acakan, terlihat lemes, sungut dan gak sehat. Ditambah rambut yang mulai memanjang. Langsung menyapa saja dia, "Kamu kenapa Ky?? Kok jadi semakin gak karuan gini, diurus dong dirimu. Udah kayak penderita HIV Adis saja dikau". Sontan aja aku menanggapinya dengan bercanda, "iya nih mbak. Jadwal sibuk, juga belum ada yang ngurusin, gak ada yang merhatiin deh jadinya" seraya nyengir. Lalu aku ceritakan semua yang aku rasakan, dan keluhkan. Mbak Re, lantas memeriksaku sambil menanyakan beberapa hal. Awalnya ia menduga jangan-jangan aku terkena kanker payudara. Hallouu,,masa aku terkena kanker payudara sih?? Gak keren banged.
Namun untuk memastikan, mbak Ren melakukan check up lebih lanjut. Dia memintaku berbaring di ranjang dan menyuruhku membuka baju. Dan ini pengalaman pertama dalam kondisi normal aku membuka baju didepan wanita. Biasanya dokter di rumah selalu cowok sih. Rasanya malu dan canggung, kenapa gak diraba saja??Padahal aku memakai kaos yang longgar untuk mengantisipasi hal itu. Namun tak apalah,, demi kesehatan menahan malu sebentar tak masalah. Mulai pengecekan dan menyusuri dada hingga ketiak. Tak ditemukan benjolan diketiak, artinya aku tidak terkena Kanker Payudara. haasshh,,Thengs God.

Setelah melakukan pemeriksaan mendetail, dia menyuruhku memakai baju lagi dan mengajakku berbincang di meja. Dia menjelasakan, meskipun bukan kanker, namun yang aku alami juga termasuk permasalahan yang serius. Aku mengalami Infeksi Kelenjar Limfa. Itu artinya, saat ini aku hampir tak memiliki kekebalan tubuh dan mudah saja terkena penyakit lain. Kelenjar limfe adalah kelenjar yang menghasilkan sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh, dan ketika kelenjar itu infeksi, maka tidak ada lagi yang memproduksi kekebalan tubuh dan artinya aku tidak memiliki sistem kekebalan tubuh. Sungguh terlalu. Lantas dia memberikan beberapa obat dan cara mengatasinya, gak boleh capek, makan teratur, istirahat teratur dan bla bla bla sebagainya.
Dan benar saja, beberapa hari kemudian aku jatuh sakit, sekitar seminggu tak bisa ngapa-ngapain selain tiduran. Semenjak saat itu, aku juga rentan terhadap sakit karena kuman atau virus atau bakteri.

Ohh God,,kenapa ujianMu bertambah lagi??? Ujian yang Kau berikan dulu masih belum selesai, dan sebagian juga harus "remidi".
Namun apapun keputusanMu, aku yakin itu adalah yang terbaik buatku Rabb. Dan semoga Kau senantiasa memberikan kekuatan dan juga jalan keluar dalam setiap ujian yang Kau berikan..aamiin.

Kamis, 11 Oktober 2012

Seberkas Rindu

Apa kabarmu disana??
Malam-malam terasa panjang disini, meski aku tak pernah bosan menunggumu setiap hari
Meski aromamu masih kuat menguar dalam tiap sudut ingatan,
Namun aku tak bisa menemukanmu,
Yang kutemukan hanyalah kerinduan yang semakin dalam setiap harinya,
Aku tahu,
Aku harus bertahan disini bersama wujud cinta ini,
Aku tahu itu,,

Sudah beberapa hari ini rasa kangenku tak terkontrol..
Entahlah,,,terasa menancap begitu dalam, memaksaku untuk mengeluarkan seluruh tenaga apabila harus menyingkirkanmu dalam wujud bayangan di hatiku.
Lemah..aku merasa sangat lemah tanpa bisa berbuat apa-apa untuk bisa menghentikan atau bahkan sekedar untuk menahan rasa ini. Semuanya menjadi begitu tiba-tiba dan begitu besarnya, tanpa bisa kuredam untuk sedikitpun. Bahkan terasa ia menerkamku, ketika aku semakin mencoba untuk menghentikannya.
Kangen,,rasa seperti apakah itu?? Tak adakah profesor atau farmater yang bisa menciptakan obat untuk rasa itu???
Yang aku tahu,,hanya kau yang bisa membantuku. Luph yuuu...

Selasa, 11 September 2012

My Day

Seburuk-buruk orang adalah mereka yang tidak bisa memanfaatkan waktu yang telah diberikan kepadanya. Kalimat itu terus terngiang dalam ingatanku sampai saat ini.
Detik demi detik sungguh sangat cepat berlalu. Rasanya waktu lebih cepat berlari jika dibanding saat dulu. Aku sadar, rasanya baru kemaren aku masuk Universitas Udayana, namun sekarang sudah semseter 7, sudah 3,5 tahun berlalu sejak saat itu. Dan sekarang saya sudah menginjakkan kakiku di usia 20 tahun lebih 24 bulan, dan sekali lagi, "Tanpa Terasa". Lantas apa yang sudah 'berubah' dari diri ini selama setahun belakangan? Rasanya tak bisa kujawab, atau mungkin susah untuk dijawab. Karena begitu banyak hal yang gak berubah, masih hampir sama seperti aku yang lalu, setidaknya begitu yang ada dalam pandanganku. Hanya waktu yang terus berlalu dan usia yang semakin bertambah tentu. Atau bahkan seperti itu juga dimata orang lain, mengingat mereka masih menganggap aku anak kecil, anak yang kolot dan belum dewasa, atau apalah namanya. Intinya, aku masih tetap sama, dan gak jauh beda.

Namun kalau boleh berbicara, sekarang aku merasa sedikit lebih dewasa, lebih tenang dalam menghadapi masalah (meskipun masih untuk beberapa masalah). Lebih banyak berpikir untuk kedepannya, dan juga berkurang rasa egoisku. Meskipun itu untuk beberapa hal, masih seperti anak-anak juga sih. Namun apapun itu, aku merasa sudah ada sedikit perubahan yang lebih baik. Pokoknya lebih ngerasa pendiem, tapi bukan diem yang biasa (gimana ya ngomongnya??) pokoknya ya gitu deh, menjadi lebih beda dalam menyikapi beberapa hal, seakan jiwa 'dewasa' itu sudah mulai terbentuk gitu rasanya. Mungkin itu yang kurasa dari segi psikologis biasa. Aku bisa ngertiin orang banget, apa yang dia rasakan juga aku merasakan. Namun, terkadang aku sedikit malas jika harus "berbaik hati" membantu orang lain. Justru terkadang aku harus bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan orang lain, dan itu yang membuat aku kecewa membantu orang lain. Bahkan temenku pernah menyarankan, 'sudahlah, kamu jangan menjadi orang yang terlalu baik'. Kalau dipikir, bener juga sieh. Namun, entah kenapa aku gak bisa melihat orang lain berkesusahan jika aku bisa membantu mereka. Heeemmm....

Jika dilihat dari segi finansial, tidak ada perubahan berarti. Masih membentuk kurva garis lurus, belum menanjak dari kiri bawah kekanan atas. Namun bersyukur lah, setidaknya tidak membentuk kurva yang menurun, kalau dipikir juga aku tidak melakukan apa-apa selain berkonsentrasi kepada kesehatan belakangan ini. Ada sesuatu yang rapuh dalam diriku, sesuatu yang belum aku tahu. Ya mungkin suatu saat nanti, kurva perekonomianku akan naik drastis dan suatu saat aku akan dengan senang hati dan mudah hati mengeluarkan 100 dollar US untuk membantu orang lain, tanpa berpikir panjang. aamiin,,,saat ini, berusaha dululah merintis kerajaan ekonomi yang kuat dan mandiri, jadi kalau sewaktu-waktu terkena embargo, tetep gak usah dipikir panjang.,hehe
Dari segi kesehatan, ni bermasalah banget. Entahlah semenjak lulus SMA, kesehatanku semakin menurun. Jadi gampang sakit dam juga terkena sakit yang "baru" yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Tubuh ini menjadi sangat lemah rasanya dan sangat rentan, padahal dulu kalau aku sudah terlihat lemes dan gak 'hyperactive' aja temenku pasti godain, kenapa Maex, kayak manusia aja kamu ini pake sakit segala,,hmmm. Namun sekarang, kena perubahan cuaca saja, kesehatan juga berubah. Entahlah, aku juga males berurusan dengan dokter, namun aku berharap adekku bisa jadi dokter sih.

Secara keseluruhan, aku hanya ingin berharap dan tentunya juga berusaha. Semoga kedepannya segalanya menjadi lebih baik bagi saya. Dari segi ekonomi, kesehatan dan sifat. Bisa lebih banyak membantu lagi untuk orang-orang bener-bener membutuhkan. Lebih dewasa dan bijaksana dalam menghadapi segala sesuatu. Lebih banyak pengetahuan dan wawasan lagi dan bisa bermanfaat bagi yang lainnya.

Kamis, 06 September 2012

DewATa aGain

Rasanya baru kemaren menjalani hari-hari bareng manjadi KyAn, sekarang saya sudah berada di Pulau Dewata lagi. Mencoba untuk menuntut masa depan disini. Mencoba untuk mengais cita-cita dari arogannya kehidupan dunia. Mencoba untuk menyelesaikan tanggung jawab yang tertunda. Dan tentunya mencoba menyelesaikan masalah yang tersisa.

Time has been ruined.
Mungkin mengantar cinta ke Malang naik motor, adalah cara Tuhan untuk memberi "pemanasan" kepada saya, sebelum akhirnya menempuh ratusan kilometer dengan kuda besi beroda dua. Sebelum berangkat, aku mampir ke sekolah adikku dulu. Mencoba berpamitan, dan ngecup keningnya dan seakan membisikkan kata "doakan aku, aku akan kembali lagi nanti membawa sebuah kesuksesan", andai ia bisa mendengar suara hatiku saat itu. Tak terlalu lama memang, segera setelah 'ritual' itu berakhir, aku langsung menuju ujung pulau jawa ini. Padahal saat itu, ingin aku katakan betapa aku mencintai dan menyayangi dia, dan betapa aku menyesal atas waktu yang terlewat dengan kenangan buruk itu. Yahh,,meskipun itu tak pernah terucapkan, aku harap semoga ia tahu hal itu.

Tidak ada yang istimewa dari perjalanan ke Bali ini, selain sensasi dari naik motornya saja. Ya begitulah, nyampe Bali pun sudah larut, sekitar pukul 22 WITA. Kebetulan waktu itu,aku sendirian di kontrakan. Anak-anak belum pada pulang dari rutinitas liburan lebaran. setahun sekali gitu lho. Begitu nyampe pun, aku segera cuci muka dan tangan, makan bebek goreng yang aku beli sebelumnya diperjalanan, sholat lantas istirahat.

Selasa, 04 September 2012

BetLoph

Hemmm,,waktu yang membahagiakan untuk kita (baca:waktu untuk bersama, red) rasanya sungguh cepat berlalu. Entah berlari atau maraton, terserah anda menyebutnya, semua terasa sangat singkat. Dan tentunya saatnya untuk  berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing, di kota masing-masing. Saatnya mengantar kekasih tercinta ke tempat dimana ia harus menyelesaikan tanggung jawabnya, kota Bunga, Malang. Sebelumnya aku sudah izin ke mama, ingin ke luar kota sejenak, tapi gak bilang mengantarkan Erna. Awalnya aku gak ada rencana untuk mengantarkan dia, namun ketika dia pengen ke Malang naik motor, gak mungkin kan aku membiarkan dia sendirian menyusuri kejamnya lalu lintas jalanan yang tak kenal siapa saja yang jadi korban. Entahlah,,aku begitu menyayanginya, mungkin ini pertama kalinya aku menyayangi wanita dengan "sayang" seperti itu, dan pertama kalinya aku rela berkorban untuk wanita. Sebelumnya, aku masih ingat ketika aku rela pulang dari jogja malam-malam dan nyampe rumah dini hari, agar paginya bisa menemani dia menjalani hari pertamanya di Malang. Aku rela banged, dan saat itu papa gak suka dengan yang satu ini. Tapi aku gak peduli. Aku ingin memastikan dia berada ditempat yang semestinya dan dalam keadaan yang seharusnya (baca:selamat, red).

Pagi agak siang waktu itu, kita berangkat. Tentunya memakai sepeda motor dia, Honda Beat yang kemudian aku menyebutnya si BetLoph. Oya sebelumnya kita janjian di Masjid "BM", yang juga menjadi masjid bersejarah dimana saat itu ia memberikan sepucuk surat yang berisi tentang perasaannya padaku. Setelah dirasa persiapan cukup, kami tak membuang waktu dan langsung mengendarai si Betloph. Hemm,,sebenarnya aku gak suka nieh berkendara dengan motor matik terutama si Beat ini. Uuupss,,kalau disebut gak suka, berlebihan kali ya. Cuma punya pengalaman yang gak enak di nih motor. Dulu pernah ke Bedugul pakai nih motor, kalau dihitung perjalanannya cuma satu jam-an. Tapi abis itu, badan (terutama bokong) rasanya sakit semuanya. Padahal gak pernah seperti itu sebelumnya, dan kalau mau diitung-itung, jarak itu belum seberapa bila dibanding Touring Bali-Malang-Jogja-Surabaya-Bali waktu nyepi kemaren. Tapi gak masalahlah, semi cinta,,asyyeek.
Hemm,,sebenarnya aku gak suka mengantar dia naik motor, karena akan membuatnya sedikit menderita. Enakan naik mobil, tapi masalahnya yang penting waktu itu adalah motornya, biar bisa dipakai transportasi selama di Malang, jadi ya gak ada pilihan lain. Aku tahu dia sedikit menderita, apalagi jok belakang beat itu tipikalnya lancip dibelakang. Saat itu, aku membatin bahwa next time, kalau berpergian jauh gak mau naik motor lagi, kasihan dia. Kita naik bus atau mobil saja. Melihat dia tersiksa, batinku juga tersiksa,,hohoho.

Kita juga gak banyak berhenti, cuma ngisi bensin, sholat dan makan sekali. Tujuannya biar cepet nyampe kost dan dia bisa istirahat. Payahnya, makannya lagi-lagi bakso. Hadeh cintaaa,,,cintaa....gak ada makanan lain apa? di kota orang juga bakso menunya..hemm.
Namun ini tak melulu soal 'pendeitaan',,hehe. Karena eh karena berjudi itu haram (loh,,apa hubunganya??). Bukan karena itu, tapi pasalnya dia menyandarkan dahunya di bahuku. I Like it, dan dia juga menyukainya. Membuat kami merasa lebih dekat, sayangnya terhalang helm nieh,,hehe. Dan mungkin ini juga akan menjadi catatan sejarah cinta yang lainnya. Apapun itu, aku sangat menikmatinya. Perasaan bahagia ini, lumayanlah untuk mengimbangi rasa cekit-cekit di bokong saya,,xixixi. Sampainya di Malang, aku langsung menyuruhnya untuk segera pulang ke kost untuk istirahat. Dan aku pulang naik bus, demi cinta reeeekk. Nenteng helm di bus gak masalah tho?? Namun, waktu itu aku nginep semalam di kost temenku, gak asyiklah kalo nyampe Malang langsung pulang begitu aja. Menikmati suasana Malang dulu lah meeennn,,hehe.
Besok paginya baru, bertemu dengan kekasih hati lagi. Dia yang mengantarku ke Terminal. Dan akhirnya,,see yuu next time my honey. Luuvv yu sooo.
Aku harus pulang, karena aku juga harus segera ke Bali, dan menjalani aktivitas masing-masing. Dan tentunya akan terpisah samudera lagi.

Rabu, 29 Agustus 2012

CataTan SeJaRaH cinTa

Mungkin, apa yang barusan aku rasakan, menjadi hal yang membahagiakan banged. Akan menjadi sejarah dalam hidupku, yaaa,,Catatan sejarah cinta. Dan tentunya yang namanya sejarah, akan susah dilupakan,,hehe. Tak terlupakan oleh Ky_An lah minimal. Ya meskipun gak pernah ada rasa gak bahagia saat kita bersama, namun ini adalah salah satu yang paling bahagia.
Ini juga bukan pertama kalinya kita jalan-jalan bersama, atau menghabiskan waktu bersama. Namun ini pertama kalinya kita ke Sarangan dan juga ke Air Terjun(entahlah lupa namanya`~maklum, susah untuk mengingat nama~.Meskipun awalnya, hampir gak jadi karena cuaca sudah panas banged. Namun tak apalah, kita sepakat berangkat dan juga merefresh otak sejenak dari kegiatan dunia. Lagian juga jarang-jarang ada waktu untuk bersama. Dalam kehidupan sehari-hari yang biasa, kita terpisahkan samudera. #Bali-Malang#. Entahlah, sudah berapa lama ber"eLdeEr" ma kekasih. Sebelumnya Aku di Surabaya dan dia di Malang, sekarang tambah jauh aja deh. Namun katanya, tetep deket di Hati kok,,xixixi.

Dan disitulah sejarah cinta tercipta. Hari itu terasa begitu amat sangat istimewa banged sekali, sungguh luar biasa. Apa yang terjadi pada kita??? RAHASIA..biarkan ini menjadi bunga dalam hati saya,,wkwkwkwk
Meskipun semuanya terasa sederhana, cuma makan bakso (nah disini nie aku herannn,,jauh-jauh pergi kemana gitu, pasti maemnya kalau gak bakso ya mie ayam,,hadeehhh), trus jalan menuju air terjun. Bergandengan tangan, menyusuri jalan setapak yang dikelilingi hijaunya alam. Pasalnya, ini adalah kontak fisik yang disengaja pertama kali ma dia. Yang merubah segalanya, semua terasa lebih indah dan bahagia. Foto-foto, dan tak terasa hampir seharian berjalan bersama. Udah hampir sore, dan aku gak mau pulang malam. So,,pulang saja.
Tujuan gak langsung pulang ke rumah, karena dia mau nginep di rumah kakaknya. Makan malam sebentar, meskipun perut udah sangat kenyang, tapi aku selalu berusaha menghargai setiap usahanya dong,,xixixi.
Berdua di sofa ruang tamu, meskipun makanan cukup sederhana, namun terasa nikmat waktu itu..hehe

Pokoknya initinya aku bahagia dan dari situlah catatan sejarah cinta mulai tertuliskan.
Thangs Allah,,make we always happy forever and ever.aamiin


Rabu, 22 Agustus 2012

IduL FitRikuuu...

Ini merupakan Idul Fitri yang paling gak asyik sampai saat ini, yang gue rasain secara fisik. Kalo berbicara tentang perasaan, tentu idul fitri yang paling aku benci atau bahkan gak pernah ada idul fitri sampai saat ini pun aku takkan menyesal, yakni sekitar beberapa belas tahun yang lalu. Kira-kira aku kelas 4 SD, dan saat itu seperti biasa karena idul fitri tentunya silaturahmi ke sanak family. Nah sepulang dari silaturahmi ke salah satu sanak family, mbah Sadi namanya, adekku sakit. Sakit yang aneh dan belum sembuh sampai sekarang, bahkan belum ditemukan itu penyakit apa, sehingga juga pastinya belum ada obatnya apa. Meski menjalani beberapa kali operasi (3 atau 4 kali seingatku), tetep juga belom sembuh. Padahal aku pikir, adekku saat itu belum punya dosa apa-apa, atau bahkan mungkin belum mengerti apa itu salah dan dosa. Well,,terlepas dari itu semua, aku sangat sayang adekku, andai bisa terulang waktu, aku ingin menjaga dan menyayangi dia dari kecil dulu, takkan kuhabiskan sedikit waktu \pun tanpa membuatnya tersenyum dan bahagia, bukan sebaliknya. Aku harap, semoga Allah segera selesai dengan princess mungilku itu, dan segera diberi kesembuhan wahai my Little Girl...aamiin.

Namun saat ini tak berbicara hal yang mampu menguras air mataku itu, sampai aku pernah pergi kesamping rumah dan menangis seharian disana untuk adikku. Kali ini berbicara tentang my Idil Fitri. jujur aja nieh ya, ini pertama kalinya aku menjalani idul fitri dengan tidak sehat. Meskipun rutinitas masih bisa sih, aku menahan pusing dan suhu badan yang sangat tinggi, serta batuk. Aktivitas seperti biasa, setelah sepulang sholat id adalah sungkem orang tua, nenek, juga salim dan cup kening adik. Kegiatan inilah pasti membuatku meneteskan air mata, mengingat betapa banyak yang aku lakukan kepada mereka dan tentunya aku belum bisa membuat mereka bahagia (tentunya bahagia versiku  sendiri). Setelah sungkem, dilanjut maem dulu (biasanya disuapin sih ama mama..hehe, soale aku males megang-megang makanan apalagi yang berminyak). Setelah selesai maem, baru deh keliling ke tetangga sekitAr lalu ke sanak keluarga yang agak jauh. Setelah itu, baru deh ke saudara yang di luar kota. Nah ini nih masalahnya, aku gak bisa berkata tidak jika mama yang meminta. Akhirnya hari pertama sampai malam, sekitar pukul 21.00 WIB, baru selesai aktivitas di hari yang fitri pertama. Keesokan harinya, sebelum ke rumah nenek di Madura, paginya ke Gresik terlebih dahulu. Aku memilih naik sepeda motor, agar bisa merasakan motor hasil oprekanku. kebetulan bawa motor oprekan, si YupYup. Parahnya ketika panas sangat, ban motor bocor, harus diganti ban. Gak masalah sih, toh sumber dana tersedia,,xixixi. Setelah dari Gresik ke adek-adek dan makam om, istirahat hampir setengah hari disana. Setelah capek hilang, langsung capcus ke Madura. Emang gak jauh sih, cuma sekitar 2 jam dari Gresik (kalau aku yang bawa motor).

Sampai di Madura, sudah ditingguin keluarga besar. Kebetulan kerabat yang dari Jakarta juga datang. Lagian, aku kan anak dari anak kesayangannya embah, sekaligus cucu kesayangan, jadi wajarlah kalo kehadiranku selalu dinantikan,,hehe(pede). Sore sih masih bisa bercengkerama dengan separoh big familyku, namun abis maghrib, beneran aku gak bisa apa-apa. Badanku semakin panas, batukku terasa sangat parah, bahkan ketika batuk terasa sakit sekali di dada. Terjadilah hal unik, mama dan papa gegeran. Yang satu pengen ngasih obat dan mijitin, namun yang satu ingin ngasih minyak telon biar terasa anget dan ringan. Karena kesel, aku masuk kamar saja. Kuputuskan untuk bobo saja.. Namun bukan mama namanya, kalau membiarkanku bobo sebelum maem. Hadeh,,meskipun dengan menahan rasa  'gak enak', keluar kamar dan maem juga. Dan siupain oleh mama dan papa..hehe. (romantisme anak-orang tua).
Dan di Madura pun, gak bisa berlama-lama. Meskipun belum sehat benar, aku pulang deh.

Apapun yang terjadi, aku mensyukuri Lebaran kali ini. Berkumpul dengan orang-orang yang kusayangi, mungkin telah menjadi penawar rasa sakit yang tak akan pernah terbeli dengan apapun dan dimanapun. Thangs Allah,,kumpulkan kami kembali di Idul fitri selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya dan terus selanjutnya..aamiin.

Minggu, 19 Agustus 2012

NicE ExpeRienCe

Mungkin ini adalah pengalaman yang tak akan terlupakan. Dan ini adalah pengalaman pertama yang tentu akan selalu terngiang. Hiyaahh,,banyak tragedi dan juga hal mendebarkan, terlebih ini terjadi saat bukan waktu yang biasa dan dalam keadaan yang biasa pula.
H-2 (baca: Ha min dua, red) Lebaran, aku masih menjejak kaki di Bali. Masih galau antara pulang atau tidak. Tapi masa sih iya , lebaran gak pulang. Gak afdhol rasanya, dan tentunya bukan orang jawa sejati kalau kayak gitu,,,hehe. Tapi kalau pulang juga bingung men, pasalnya tiket bis dan pesawat ke Surabaya udah keboking abis gitu lho, dompet juga nipis. Mau naek motor, ini puasaan. Males kalau harus bolong puasanya dan bayar utang nantinya. Bener-bener dilema rasanya.

Namun suara mama dari balik telpon sudah cukup untuk meluluhkan semua delima dan kegalauanku. AKU HARUS PULANG,,itu pikirku waktu itu. Tanpa berpikir panjang dan tanpa persiapan matang, aku mengemasi barang secukupnya dan langsung pasang spion motor. Malam itu juga, tepatnya hampir dini hari, aku menaiki motor menuju kampung kelahiran. Aku tak peduli kondisi motor saat itu, aku gak peduli dengan kondisi saat itu. Dengan mantap aku berjalan mengejar target secepatnya nyampe rumah. Karena saat itu puasa, aku ingat hanya membeli sekotak susu, sebotol air putih, sebotol air ion dan proman. Pengen banged nyobain proman.hehe.. Aku tak membeli makanan apapun untuk bekal sahur saat itu. Karena aku pikir, aku terbiasa mengalahkan lapar, tapi mungkin aku susah mengalahkan dahaga. Dengan percaya diri, secepat mungkin kupacu sepeda motor Jupiter Z itu. Namun, hampir saja na'as menimpa. Hampir petaka terjadi, dan jujur waktu itu aku hanya bisa pasrah. Jujur ,,aku belom hafal dengan jalanan dan kondisinya. Ketika aku pikir itu adalah jalan lurus, ternyata itu justru jalan menikung belok tajam. Terang saja aku keluar dari badan jalan, dan hampir jatuh. Aku ingat saat itu hanya bisa pasrah dan berkata "Allahu Akbar,,Allahu Akbar.." berulang kali. Dan alhamdulillah aku bisa menguasai motorku kembali, dan Allah telah menyelamatkan hidupku untuk sekyan kalinya. Aku tak habis pikir, apa yang akan terjadi apabila saat itu aku benar-benar jatuh. Ya Rabb...

Tak cukup sampai disitu. Saking aku pengen menghemat waktu, bahkan malam itu aku minum sambil mengendarai motor. Aku pikir itu efektif, meskipun itu berbahaya. Namun untuk hal ini aku sudah memiliki pengalaman karena sudah sering melakukannya. Hampir mendekati Pelabuhan Gilimanuk, hal tak terduga terjadi. Macet yang tak terelakkan terjadi puluhan kilometer jauhnya. bener-bener gak bisa lewat. Aku harus menembus kemacetan  dengan lewat jalur kanan dan berlawanan arah. Aku tak peduli waktu itu, aku hanya ingin segera sampai tujuan. Kemacetan kendaraan besar ini, aku perkirakan sudah terjadi beberapa hari belakangan, menilai dari perilaku sopir dan penumpangnya. Dan Alhamdulillah kemacetan itu teratasi. Namun menjelang beberapa kilometer dari pelabuhan, ternyata antrean sepeda motor tak karuan jumlahnya. Kali ini aku harus mengalah dan terpaksa ngantri tertib,,hehe. Aku tak habis pikir, apakah seperti ini setiap musim mudik?? Sungguh luar biasa. Aku berkata dalam hati waktu itu "cukup sekali ini saja. Takkan kuulangi lagi". Aku bisa mengatakan hampir 3 jam ngantri, hingga akhirnya aku bisa naik kapal. Dan akupun sahur disitu, dengan sekotak susu dan beberapa air yang kubeli tadi. Dan tahukah kau, aku menyesal membeli proman, yang saat ini masih tersimpan di kulkas. rasanya tak seenak dan sedahsyat iklannya. huft...

Perjalanan berlanjut. Di kapal pun ternyata memakan waktu yang lama pula, yang biasanya paling lama sejam, saat itu sampai matahari terbit, masih berada di Kapal. Yahh,,perjalanan bakal molor pikirku. Oya,,aku lupa mengatakan bahwa, saat itu aku tidak sehat. Aku demam, panas, batuk, mungkin aku kelelahan, sangat kelelahan. Namun semua itu aku tahan, demi berjumpa dengan sanak saudara, dan yang terpenting keluarga. itulah kenapa aku berangkat malam hari, dengan jadwal seperti biasa normal, maka aku akan nyampe paling lama siang hari. Saat terik matahari, aku sudah berada di rumah. Namun semua itu hanya rencana. Karena sesampainmya daerah probolinggo, motorku mengalami masalah. Iya,,saat bensin mau habis, dan susah payah nyari pom bensin, sialnya jok motor gak bisa dibuka. Was-was saat itu muncul, nyari bengkel sepanjang perjalanan tutup semua, dan bensin semakin habis saja. Namun Allah memberiku pertolongan lagi akhirnya, aku menemukan bengkel. Iyap,,satu-satunya yang masih buka sepanjang jalan itu. Dan ternyata kunci jok patah, terpaksa aku harus bersabar untuk menggantinya. Hari semakin panas, dan tentunya dahaga mulai kurasa. Semuanya aku tahan, karena aku bener-bener niat puasa waktu itu, dan tak akan kubiarkan hal kecil seperti itu membatalkannya. Aku tak peduli haus yang kuarasa, panas yang kutahan, aku hanya terus naik motor secepatnya, agar segera sampai. Berhenti hanya untuuk isi bensin dan sholat. Selebihnya berada diatas motor.

Dan Alhamdulillah,,sekitar setengah jam sebelum maghrib, aku sampai rumah dengan selamat. Disambut suka cita, serta air mata. Yaaa,,aku berhasil, meski dalam kondisi yang tak sempurna sekalipun. Terima Kasih Allah...
Terima Kasih untuk pengalaman dan kenangan yang indah.
Semoga Puasa kita diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang baik tentunya..aamiin.

Senin, 06 Agustus 2012

Senyum Mereka

Sungguh begitu sangat membahagiakan apabila kita bisa berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Entah kenapa, dari dulu saya suka dengan kegiatan sosial. Sangat menyenangkan ketika melihat senyum orang  lain terkembang bahagia.
Seperti adek-adek rumah bedeng yang aku temui di dekat bandara Ngurah rai ini. Disaat mereka bermain dan bersekolah, namun mereka malah ada yang harus mencari barang bekas untuk memenuhi keegoisan orang tuanya yang sebenarnya berani merampas masa depannya. Orang tua yang seharusnya memikirkan masa depan mereka, justru tega merebutnya demi memikirkan gengsi dan harta semata.

Namun Alhamdulillah berkat bantuan Allah dan temen-temen, bisa terwujud Rumah Pelangi Bali yang baru saja resmi terbentuk. Dengan saya sendiri sebagai manajer dan pemimpinnya, saya berharap bahwa bisa banyak membantu menorehkan senyum-senyum yang konon katanya adalah generasi penerus bangsa ini. Semoga kami bisa menjadi manfaat untuk semuanya..aamiin.

Karena senyum mereka begitu berharga, karena senyum mereka adalah nyata. Kita berbahagia, merekapun juga berhak bahagia.

Sabtu, 04 Agustus 2012

PuaSa Nyookkk...

Tak terasa sudah beberapa hari menahan lapar dan dahaga. Bukan sesuatu yang istimewa mungkin, mengingat sudah semenjak masih kanak-kanak sudah belajar melakukannya. Mungkin juga ini puasa yang ke-2 yang aku lakukan di pulau dewata, eh yang ketiga deh,,soalnya waktu masih jadi maba dan menjalani ospek, itu juga sudah masuk puasa, meskipun cuma beberapa hari puasanya di bali. Jika puasa yang kemaren masih ada aktivitas di Gramedia, sekarang gak ada aktivitas sama sekali. Lebih banyakan tidur daripada aktivitas yang berat gitu, mungkin cuma ke rumah pelangi nempuh perjalanan 1 jam berangkat dan 1 jam pulang aja sih yang agak terasa. Namun tentunya semuanya akan berasa menyenangkan setelah bertemu dengan adek-adek yang luar biasa, yang senantiasa memberi semangat yang tak ternilai harganya meski dibayar dengan permata.
Masih dengan pengalaman yang kurang sempurna, kali ini ngabisin puasa di kontrakan bersama teman-teman. Bahkan ada yang non muslim juga loh, yang setia ngebangunin sahur dan masakin buat kita-kita yang pada puasa. Meski lebih sering mas Dayat yang masak buat kita, kalau lagi males ya KFC atau Mie instan sebagai pilihan utamanya,,hehe. meskipun biasanya, hampir tiap malam kita nongkrong di Soerabi Bandung sih...

Pernah suatu ketika, karena lagi males masak (mungkin karena ngantuk kali ya..) memutuskan untuk beli junk food KFC, namun karena bangun juga agak terlambat, maka belinya langsung ke KFC bukan pake fasilitas Delivery seperti biasa. Pergi ke KFC ternyata tak membuat suasana sahur semakin membaik, karena justru KFC lagi kehabisan stok ayam (kok bisa??? pertama kali menjumpai hal kayak gini nih). Karena di deket Sanur, tentunya juga masih banyak orang jualan makanan pikirku. Tujuan selanjutnya Nasi Padang, namun lacur apa boleh dikata, semua masakan Padang kalau gak tutup juga abis (gak seperti biasanya juga). Akhirnya mutusin apa ajalah, asal bisa dimakan dan halal. Ketika hampir putus asa dan mutusin untuk pulang, tanpa sengaja mata menengok Soto Ayam Asli Surabaya. Langsung sajalah motor diparkirkan dan pesen soto. Naaahhh,,disinilah uniknya. Usik punya usik daripada bengong sendirian (karena bengong bisa bikin ayam tetangga mati). Dalam pikirku, karena ada tulisan ASLI SUROBOYO ya asli orang Surabaya. Dengan lancang bertanya, Suroboyoe endi mas? Namun alangkah kaget ketika beliau menjawab, bukan dari Surabaya mas, tapi dari lombok. Hahhhhh ??? Halooo ??? gak salah nieh??hadeehhhh,,ada ada aja.
Mungkin itu penglaman yang unik, namun kali ini ada yang lebih unik lagi. Kita udah pada bangun untuk sahur, udah pada pindah di depan TV sambil nonton PPT alias Para Pencari Tuhan, masakan juga sudah dimasak. Namun alangkah terkejutnya, kita ketiduran semua dan sadar-sadar matahari sudah menyapa. #Penyesalan Tiada Akhir.

Terlepas dari itu semua, Semoga puasa kali ini meningkatkan derajat kita ke Maqam yang lebih tinggi. Menjadikan kita semua generasi yang semakin istiqamah di JalanNya. aamiin

Rabu, 25 Juli 2012

Kangen....

Hmmm..Apa kau juga merasa kangen aku???hehe..
Ya Allah,,begitu sesak rasanya, namun semuanya bener-bener aku tahan, ya sesuai Instruksimu. Tahu gak sih.,,,Kalo nahan gak makan dan gak haus sieh uda biasa, tapi kalo nahan kangen apalagi ama kamu,sussssah banged. Mencoba mencari kesibukan apa saja, mantengin leptop juga gak ngilangin rasa itu. Sampe jengah rasanya,,,hmm. Never Feel Like this Before.

Namun kok kini kayak ada yang beda,,entahlah apaan. Pengen juga sih sebenere hubungan terus, sms gitu. Seharian lumayan banyak yang sms, dan jujur sih agak ngarep tuh sms dari kamu, tapi kok ya gak ada satu smspun dari kamu. Maleesss bacanya, apalagi ngebales.
Ky butuh temen, pengen berbagi, cerita apa yang terjadi. Maunya sih kamu, tapi kayaknya malah ganggu. ^_^
Ya Rabb,,Yang Maha membolak-balikkan hati ini, ikut turut campurlah kedalam perasaan hamba. Engkau yang Memberi perasaan ini, Engkau juga yang memiliki.

Terima Kasih

Puji Syukur terpanjatkan kepadaMu ya Allah, satu-satunya dzat yang pantas untuk dipuji dan diberi pujian. Terima kasih atas desahan nafas yang masih melekat ditubuh ini, Terima kasih atas kesempatan yang telah kembali Engkau berikan kepada hamba setelah apa yang telah hamba lakukan selama 21 tahun di dunia ini.

Setelah sesiang kemarin aku bener-bener gak memiliki semangat untuk melakukan hal apapun, bahkan untuk nongkrong di depan komputer atau laptop, pekerjaan favorit selama ini, yang konon kata orang bagi seorang IT-er istri pertamanya adalah komputer. Semua terasa malas, bahkan mata ini sempurna terasa berat dan perih untuk sekedar melihat disekeliling. Dan setelah malam tiba, rasa sakit itu kembali datang setelah sekian lama tak muncul. Seakan-akan Engkau ingin mengingatkan siapa saya. Praktis hampir tidak ada pekerjaan yang aku lakukan hari itu, kecuali mengajar di anak-anak bedeng. Alhamdulillah Engkau masih memberikan mereka dalam sudut hidupku ya Rabb. Mendengar suara mereka yang cempreng, berebut pengen duduk dipangkuin, ngantri ngaji berurutan, sampai pertengkaran anak kecil sampai salah satu ada yang menangis. "Aku pengen ngajinya ama 'kak Kyan' aja". "Aku yang duduk bareng 'kak Kyan', kan kemaren kamu udah". Subhanallah,,tak kusangka hal-hal kecil seperti itu justru mampu mengguratkan senyum dan mencairkan lagi sedikit semangat yang membeku.  Dan ketika malam hanya tidur meringkuk dengan beberapa selimut untuk menghilangkan rasa dingin yang mendera setelah sebelumnya muntha-muntah gak karuan. Tidur??? Ahh,,sebenarnya tidak tidur juga, hampir sepanjang malam aku memang di kamar dan meriuk kayak orang yang tua yang sedang stroke, tapi tidak untuk tidur, melainkan justru menahan rasa sakit kepala yang amat hebat, yah seperti biasa. Alhamdulillah aku sudah terbiasa dengan hal ini. 

Ya Rabb...Engkaulah yang berhak atas segala sesuatu yang ada di langit dan yang ada di bumi dan yang ada diantara keduanya. Terima kasih atas pembelajaran yang Engkau berikan kepada hamba selama beberapa hari ini ya Allah. Pelajaran yang belum pernah hamba dapatkan sebelumnya. Pembelajaran yang aku butuhkan saat aku mengikrarkan dalam hati, menancamkan azzam dalam kalbu keinginan untuk berubah menjadi lebih baik, menjadi lebih dewasa, menjadi lebih bijak, menjadi tidak 'alay', 'lebay', 'galau' atau apalah yang seperti mereka katakan. campur tanganlah dalam keinginan hamba ini ya Rabb,,karena sesungguhnya engkau yang memiliki perubahan, dan Engkau pulalah yang berhak merubah sesuatu di alam semesta ini, termasuk hamba. Bismillah ar Rahman ar Rahim...

Juga sedikit pesan untukmu sang lesung pipitku. Maafkan jika ada kata-kata yang salah selama ini, setiap hal yang terucap, yang terketik atau yang "ter" apakan saja yang bisa tersampaikan kepadamu. Engkau menjadi begitu berarti dalam perjalanan hidupku, so special banged. Entahlah..mungkin aku keterlaluan dan berlebihan, tapi aku juga belum mampu mengontol rasa sayangku kepadamu, atau bahkan aku tak mampu untuk mengontrolnya. Dan apabila hal itu yang terjadi, aku mohon bantulah aku untuk memange nya sehingga bisa terarahkan dengan baik dan kepada hal-hal yang positif, sehingga tidak berakhir kepada kecemburuan yang buta. 
Mungkin karena aku terlalu senang dan terlalu bahagia, atau mungkin aku terlalu berharap lebih saat ini, sehingga aku ingin sekali setiap hari, setiap saat selalu berhubungan sama kamu, smsan ama kamu, telpon ama kamu dan apalah hal-hal lainnya. Semua terasa sepi jika bukan kamu. Meskipun banyak sms yang masuk ke hapeku, semuanya males ngebales, bahkan males ngebaca kalau bukan dari kamu. Apakah aku sudah mulai 'sakaw' akan dirimu??? Namun ekspektasi yang berlebihan ini tenyata membuatku lupa siapa diriku. Bahwa diriku bukanlah siapa-siapa bagimu, bahwa diantara kita belum ada ikatan apa-apa. Aku lupa akan hal itu. Aku lupa bahwa aku belum tahu apa-apa tentang dirimu, masih begitu banyak misteri, begitu banyak teka-teki yang tak mau kau katakan kepadaku meskipun aku merasakan hal itu. Masih banyak yang lain yang mampu membuatku cemburu, yang meskipun aku sama sekali tidak tahu siapa itu. Dan satu hal yang sangat aku sadari saat ini, aku merasa kehadiranku saat ini justru sangat mengganggu dirimu. sms-sms ku, kekhawatiranku, atau bahkan rasa sayngku juga mengganggumu, bukannya malah membantu seperti yang aku harapkan. Untuk itu, setulus hati aku memohon maaf, dan akan berusaha lebih menjaga diri, dan lebih menahan diri untuk tidak mengganggumu.
Terima kasih atas kehadiranmu yang membawa pengaruh besar dan membantuku dalam misi perubahanku. Misi menjadi diriku yang lebih baik.

Terima Kasih uni. Terima kasih Allah :-)

Bismillah.. ky pasti bisa!!

Minggu, 22 Juli 2012

Kukunci HatikU

Bismillah arRahman arRahim...
Terduduk lama dalam sepi dan rindu yang mendera kalbu. Wahai Rabbi,,diri ini berlindung dari segala penyakit hati dan godaan setan, serta fitnah yang senantiasa bisa mendera kapans aja. Diri ini juga berlindung dari cinta yang buta, cinta yang tak mampu merengkuhkan cinta kami di tanganMu. Diri ini juga memohon agar Engkau senantiasa menjaga hati ini, hati yang teramat kecil apabila diisi dengan benci.

Hari ini, di bulan yang suci, bulan yang paling Engkau rahmati, hamba telah memutuskan hati. Hati ini akan aku kunci untuk seorang disana, sampai segala sesuatu benar-benar terputuskan atas keputusanMu nanti. Hati ini telah memilihnya, dan akan percaya kepadanya. Meskipun begitu, untuk saat ini aku tidak akan menuntut apa-apa dari sirinya, selain doa. Sampai nanti tiba saatnya, apabila Engkau benar-benar menodohkan diri hamba dengannya.

Erna Antika. Engkau yang mengajariku cemburu, dan kini engkau jualah yang menggenggam cemburuku. Aku akan memilihmu, dan aku akan ikhlas terhadap semua perasaanmu dan apa yang akan engkau lakukan kepadaku. Entah dusta atau cinta, aku akan menerimanya dengan rasa "percaya" yang tinggi kujunjung untukmu. Yah aku akan percaya kepadamu, apa yang terukir oleh kata-katamu daripada rasa curigaku. Demi Allah yang menggenggam cintaku, menggenggam cinta kita kuputuskan kupilih hatimu.

aku percaya, karena disana kita bisa menyatukan hati dan juga jiwa. Disana kita akan merasakan cinta dan kasih sayang. Disana kita bisa menciptakan kemuliaan, bukan hanya di dunia tapi juga di akherat. Saranghae uni cause Allah.


Jumat, 20 Juli 2012

Air maTa

Kenapa selalu seperti ini? 
Puncaknya ketika membaca surat Abasa, air mata ini tak terbendung. Surat yang berisi tentang teguran dan peringatan. Ya Rabb..maafkan diri yang begitu lemah dan hanya bisa menukar semuanya dengan air mata. Tapi kenapa perasaan seperti ini selalu muncul ketika menjelang Ramadhan dan akhir Ramadhan. Perasaan yang,,entahlah, aku sendiri begitu susah untuk mengungkapkan. Semuanya serba menggantung...

Aku tidakbenci dengan bulan Ramadhan,,demi Engkau yang menggenggam seluruh nafasku, aku tak pernah membenci bulan yang penuh rahmat ini, bulan yang Engkau gandakan setiap amal perbuatan yang dilakukan disetiap geraknya. Bulan yang Engkau jadikan, bahkan tidurpun sebuah ibadah. Bulan yang pernuh berkah, dimana Engkau belenggu setan-setan untuk tidak mengganggu manusia. Bulan yang tiap harinya selama sebulan penuh akan diisi dengan puasa, dan puasa adalah ibadah yang paling khusus. Engkau sendiri yang akan menilai dan memberi pahala.

Demi Engkau yang kucinta disetiap desah nafas yang kuhirup ya Rabb, air mata ini adalah air mata bahagia. Engkau telah memberikan kesempatan bagi diri yang hina dan penuh dosa ini untuk memperbaiki diri, menumpuk amal sebanyak-banyaknya. Begitu bahagianya sehingga air mata ini tak tertahankan. Engkau pertemukan dengan bulan suci, yang berarti setahun sudah terlewati dalam perjalanan hamba di bumi.

Yah setahun..tak terasa waktu berlari ya Rabb. Rasanya baru kemarin aku berlari-lari kecil membawa obor keliling kampung menyambut datangnya bulan mulia ini. Rasanya baru kemarin setiap hari kuisi dengan tawa selepas shubuh bersama teman-teman. Namun ternyata itu sudahlah belasan tahun yang lalu. Rasanya baru kemaren ketika setiap malam kuhabiskan waktu di masjid, yang sebenarnya bukan untuk iktikaf, tapi justru untuk berpindah tempat tidur. Tapi ternyata itu adalah lima-enam tahun yang lalu. Begitu cepatnya waktu berlalu membuat semuanya terasa seperti "baru kemaren".

Semua kenangan itu, setiap dini hari berteriak ngebangunin tetangga untuk sahur, namun setelah tetangga bangun aku justru tidur meski sejenak sebelum berangkat kembali ke masjid. Waktu makan sahur, yang sebenarnya justru aku jarang makan sahur, paling cuma minum susu. Semua itu menggema dalam satu masa, mama, papa, adek yang terbiasa menemaniku berbuka. Tapi ternyata itu adalah beberapa tahun yang lalu. Semuanya membuncah begitu saja.

Rasa salah yang begitu melimpah, membuat air mata membuncah. Semua begitu sempurna ketika kudengungkan Abasa. Mama, papa..maafin mas. Kukirimkan air mata cinta dan tak terhingga kata maaf dari Pulau Dewata. Bugitu sempurna dan jelas, kesalahan yang telah kuperbuat pada kalian. Adek,,maafin as juga. Mas gak bisa jagain adek, mas sayang ma adek. Kulinangkan sejuta doa buatmu, semoga engkau tumbuh sesuai dengan harapanku.

Akhir kata.. Marhaban ya Ramadhan. Mari tetap bermetaforward. Terima kasih Allah,,semoga bisa menjadi insan yang lebih baik lagi.amiin.

Rabu, 18 Juli 2012

Berpikir

Entahlah..aku tak tahu harus memulai dari mana untuk memulai bercerita. Seharusnya aku bisa menjadi orang paliiing bersyukur di dunia. Namun nyatanya, justru rasa syukurku sangat amat kurang apabila dibandingkan nikmat yang aku dapat dariNya. Bukankah nasibku jauuuh lebih baik jika dibanding dengan orang-orang yang tinggal di gang sempit yang ada tepat di sudut bandara yang katanya bertaraf Internasional itu. Sungguh sangat bertolak belakang dan berbeda 180 derajat. Rumah yang sangat kumuh, rumah??? sebenarnya bukan rumah, tapi petak-petak kamar atau bedeng. Ruangan yang bahkan tidak lebih besar dari kamar mandi rumah kontrakanku yang baru. Rumah yang jauh dari kata bersih, bahkan jika dibanding dengan dapur rumah kontrakanku yang baru. Namun disanalah berlarian puluhan anak-anak kecil yang imut dan lucu yang tak mengerti apapun kecuali tertawa saja. Anak-anak yang seharusnya tertawa lepas, berlari kesana kemari menghabiskan masa kecilnya untuk bermain, justru diantara mereka ada yang harus memulung dan gak bersekolah Anak-anak yang harusnya mendapatkan fasilitas dan kesempatan belajar demi menjemput mimpi masa depan yang lebih baik, justru bernasib sebaliknya. Sangat jauuuuh dari layak kehidupan mereka, setidaknya layak dalam standart dan ukuranku. Seharusnya tak hanya cukup dengan terima kasih dan Alhamdulillah.

Hal lain yang membuatku berpikir adalah apa sebenarnya yang menjadi daya tarik dari diriku. Pertanyaan yang belakangan semakin sering kucari jawabannya demi misi menjaga hati dan menjaga cinta. Kenapa aku lebih dekat dengan wanita, lebih cepat akrab, lebih cepat bersahabat. Bahkan kepada anak kecil sekalipun. Namun seharusnya menyenangkan apabila banyak yang menyayangi kita bukan??

Padahal sebenernya aku adalah tipikal orang yang pasif, dan sangat jarang sekali aktif. Tipikal dilayani, bukan melayani. Tipikal menyuruh, bukan disuruh. Tipikal cuek dan nyebelin. Namun kenapa justru hanya wanita yang kebanyakan?? Apa memang hampir semua pria tipikalnya seperti saya??

Di tempat ngajar  anak-anak bedeng, aku jugaa ditarik di "akhwat Zone", diminta mungkin lebih tepatnya dipaksa untuk berpindah mengajar disana, di susudt bandara, yang awalnya di Nusa Dua. Bahkan ditempat bedengpun juga kebanyakan cewek yang minta diajarin ngaji, termasuk anak kecil yang selalu menggenggam tangan saya dan selalu minta duduk dipangkuan saya. Bahkan harus berebut,,hemm sedikit menyenangkan sih kalo melihat tingkah laku anak-anak kecil yang lucu seperti itu. Namun yang mengkhawatirkan justru yang sudah besar, akrena aku berpikir remaja sekarang lebih cepat dewasa dari yang seharusnya. Maksudnya pemikirannya sangat masih anak-anak, tapi mungkin secara seksual sudah dewasa.

Seperti yang pernah terjadi. Ada seorang adek angkatan yang ngeyel ngajakin menikah, gara-gara aku bilang tak mau pacaran. Parahnya ketika aku bilang belum siap dan belum mampu, dia tetap memaksa dan minta uji coba terlebih dahulu. Loe pikir nikah untuk coba-coba apa ya?? Sampai harus sedikit emosi untuk memberikan penjelasan padanya. Dasar Riri yang anak, The Next Freakozoid Generation. Secara gitu lho aku masih kuliah dan belum bekerja, dan kalaupun aku sudah siap untuk menikah, tentunya bukanlah kamu yang aku minta. Aku akan datang terlebih dulu ke orang tua sang lesung pipitkulah, gadis berkerudung  berwajah meneduhkan yang tak lelah aku menunggunya meski harus bertahun-tahun.

Juga kenapa banyak yang protes "Akh jangan alay dan galau deh". Kenapa meski cewek yang protes dengan ke'alay'an dan ke'galau'an saya?? jadi tambah berisik tahu gak loeh?? Lagian aku galau dan alay kan buat seru-seruan aja (ngeles.com) . Tapi bener juga kok, kegalauan dan kealayan saya berasal dari jiwa saya yang satunya, jiwa kekanak-kanakan yang terpenddam di diri saya. Kalau lagi "anak-anak"nya muncul, pasti deh galau dan alay. Tapi tenang, aku udah berniat menghilangkan itu semua. Sebel tahu disindir, "akh, antum tuh jangan galau. Pemimpin kalau galau, kan rakyatnya juga bingung. Trus jangan alay juga, nanti kredibilitas antum berkurang. Hmm,,pengen sih gak galau dan alay, tapi permasalahannya GALAU dan ALAY itu yang kayak gimana aku masih bingung. Ada yang bisa kasih tahu gak??? Namun, semoga bisa tidak galau dan alay lagi..amin.

Ahh,,inilah godaannya ketika bener-bener pengen mengunci hati, disatu sisi keyakinan dan kepastian belum kudapatkan. Bahkan aku sudah bilang yang memicu kemarahan seseorang "Yang Gak berjilbab dilarang melirik"...hmmm. Apapun itu terserahlah. Aku sudah terlanjur memutuskan untuk mengunci hati dan menunggunya EA.

Sabtu, 14 Juli 2012

Salahkah??

Aku merasa capek banged, setiap kelenjar yang ada ditubuhku terasa akit apabila dipegang. Mataku juga panas perih, serasa ingin mengeluarkan air mata terus. Pusing dan sakit leher juga gak hilang-hilang. Nafsu makan juga hilang bersama lenyapnya semangatku, bener-bener hopeless kali ini. Jangan biarkan aku sakit Tuhan, masih banyak hal yang harus aku lakukan dan selesaikan.

Hhhmm..Bagaimana hukum dengan do'a yang kita panjatkan, tapi kita gak suka dengan do'a itu. Aku jadi bingung dengan doa yang akan aku ucapkan disetiap tahajudku. Satu sisi ingin dia cepet lulus, tapi satu sisi lagi buat apa cepet lulus kalo setelah lulus ditungguin orang lain??? Yah,,mungkin aku cemburu. Tapi apakah salah jika aku cemburu???dosakah??? Atau mungkin aku mulai tidak berpikir secara rasional, atau malah egois?? Aku juga tidak tahu, namun aku tak pernah merasa cemburu kepada orang lain seperti cemburu kepadanya. Tak pernah secemburu ini sebelumnya. Mungkin karena dia juga yang pertama kali mengajarkan rasa 'cemburu' dalam hidupku. Tapi...aaarrrgh, gimana mau mengatakannya?? Aku bener-bener gak suka.

Sampai sekarang, setelah sesaat hujan mengguyur anah yang seharian tadi kepanasan, aku juga terus berpikir. Mencoba mencari jawaban atas apa yang aku lakukan?? Hei,,apa kau tak mau membantuku menemukan jawaban itu ??? Apakah aku harus mempertahankanmu atau harus kembali melepasmu?? Membiarkan kamu bahagia dengan pilihanmu?? Atau aku harus menahanmu disini, untuk menemaniku?? Aku tak tahu yang mana yang egois...Sementara sampai sekarang aku tak pernah mendapat keyakinan yang pasti tentang perasaannya. 
Aku harus gimana Tuhan????

Jumat, 13 Juli 2012

Karena aku tidak berubah

Setiap langkah yang aku ambil, sepertinya tak bisa menjauhkan diriku darimu. Sejauh mana aku harus berlari pergi, atau memang hati ini hanya ingin kau yang memiliki??? Aku pernah mencoba untuk sayang kepada yang lain, mencoba untuk cinta kepada yang lain. Tapi mungkin permasalahannya karena aku gak bisa berubah. Justru karena aku gak bisa berubahlah, maka aku gak bisa menyayangi yang lain seperti aku menyayangimu. Karena aku gak berubahlah maka aku gak bisa memiliki cinta lain seperti aku memiliki cinta untukmu. Justru karena aku gak berubahlah, yang membuat aku masih menyimpan harapan yang sama seperti yang lalu, harapan suci dan tulus untukmu. 

Sekarang aku tidak peduli meski hanya satu orang di dunia ini yang mencintaiku, karena bagiku yang terpenting adalah hanya ada satu orang yang aku cintai.
Semoga engkau mengerti!!!
Dan jangan kau pergi lagi,,,

Andai dan kata Maaf yang tak terucap

Tuhan..Aku tak bermaksud sedikitpun ingin menggugatMu atas apa yang terjadi padaku sebagaimana iblis yang telah Kau ciptakan itu. Tidak...Aku hanya ingin sedikit bertanya tentang perasaan yang kupunya Tuhan, tanpa sedikitpun bermaksud menghilangkan rasa yang kupunya untukMu. Ditengah kebimbangan yang kurasa, sekarang aku sudah mulai menerima segalanya. Betapa mengecewakan ketika perpisahan bukan didampingi dengan hal yang aku harapkan. Justru terkesan 'mengusir' dan seperti tidak senang apabila bersama, juga ingin segera pergi. Aku sudah mulai menerima itu.

Aku tak pernah merasa khawatir seperti khawatir terhadap dirinya. Sejujurnya, aku malah tak pernah mencintai orang seperti aku mencintainya. Dan tak pernah mengharapkan orang seperti mengharapkannya. Ketika melihatnya begitu menderita dengan segala yang ada, hati ini juga menjerit. Sepanjang perjalan aku mengamatinya, seperti ada sesuatu yang menyiksa yang tak mau ia ceritakan kenapa. Lebih banyak lagi aku menjerit tak bersuara dalam hati meminta maaf.

Maaf..jika dalam perjalanan yang entah menyenangkan atau tidak kemaren aku mengatakan hal yang tidak seharusnya aku katakan. Mencoba memberikan pundak ini untuk bersandarmu(hah,,emangnya aku ini siapa??beraninya memberikan pundak ini padamu). Namun jujur aku sangat bingung, satu sisi itu adalah sesuatu yang gak sopan, namun aku juga gak tega melihatmu tersiksa disepanjang perjalanan. Rasa sayang dan tak tega itulah yang mendorongku untuk berani menawarkan pundak ini, yang aku pikir dan harap bisa membuatmu nyaman. Itu adalah yang pertama yang aku lakukan, menawarkan pundak untuk bersandar untukmu bukan untuk orang lain, dan aku juga gak pernah melakukan hal itu pada orang lain. Aku benar-benar minta maaf, mugkin ini adalah maaf yang tak mampu aku ucapkan. Maaf jika aku tidak sopan.

Otakku dipenuhi dengan peng-andai-an yang sesungguhnya konyol. Andai kita sudah menikahlah, andai kita sudah terikat 'mitsaqon gholidho' lah, dan juga andai-andai yang lain. Pasti aku bisa memberikan lengan dan tubuh ini untuk memelukmu, memberikan dada dan pundak ini untuk tempat bersandarmu, yang tentunya semoga bisa memberikan kenyamanan untukmu. Tapi bagaimana bisa aku memilihmu yang dari awal tak memilihku. Setidaknya itulah yang aku rasakan.hhhmm....

Kamis, 12 Juli 2012

Am I The Only One???

Kata orang cinta itu seperti cokelat, tak selamanya manis. Namun aku tak pernah menyangka bahwa akan sepahit yang pernah kurasakan. Yang bahkan hampir merampas kesadaran hidupku karena saking pahitnya. Tuhan..bolehkah aku bertanya??? Engkau tidak sedang bercanda kan?? Engkau tidak sedang mempermainkan hati dan perasaanku kan??? Tapi kenapa begini lagi??

Engkau pasti tahu, bahkan lebih dari sekedar tahu tentang perasaanku, tentang cintaku, tentang rasa sayang yang aku miliki untuk dia, yang bahkan hampir setara dengan yang aku miliki pada mama. Tak terhitung jumlahnya Tuhan, tak terukur bobotnya. Dan mungkin, maaf Tuhan apabila Engkau cemburu. Kenapa Tuhan?? aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya, bukankah aku dulu begitu cuek dan tak pernah peduli sama perasaan orang lain??? Apa ini adalah karma atau hukuman buatku atas yang terjadi dimasa lalu?? Dia juga pasti lebih dari sekedar pintar untuk tahu bahwa aku menyayanginya. Bahkan dia juga sudah bilang bahwa ingin mempertahankanku, yang mungkin itu juga sebagai tanda bahwa dia juga "mungkin" sayang kepadaku. Tapi seakan Kau tak memudahkan hubungan ini.

Tapi dia tidak pernah mau meyakinkanku, dan malah membuat aku (maaf) curiga kepadanya. Membuat aku selalu bertanya apakah aku satu-satunya yang ada di hatinya?? Karena aku merasa bersaing dengan bayang-bayang yang tak pernah aku tahu. Tanpa aku tahu standart yang dimiliki oleh 'bayang' itu, kemampuannya dan segala yang dimilikinya. Aku bertarung dengan buta tanpa mengerti apa-apa.

Apakah aku salah apabila meminta kepastian darinya?? Apakah salah jika aku ingin dia meyakinkanku, dan aku berharap dengan rasa yakin itu mampu mengunci hatiku?? Entahlah, kenapa aku menjadi paranoid seperti ini. Aku juga lelah membujuk hati dan perasaanku untuk percaya apa yang dia katakan, dan selalu mencoba berpositif thinking. Tapi hasilnya nihil, justru kekhawatiran bahwa ada orang lain selain aku dalam hidupnya. Kekhawatiran itu semakin menjadi ketika aku menyinggungnya, namun selalu tak ada respon. Semakin gak yakin.

Aku cuma ingin dia meyakinkanku Tuhan. Membuatku benar-benar tenang, tanpa ada rasa khawatir dan curiga. Lantas senantiasa menyemangatiku, mendukungku dan berbagi denganku. Itu saja!! Atau mungkin permintaanku ini terlalu 'ke-kanak-kanakan'???

Sabtu, 30 Juni 2012

Prolog

Disini masih menyisakan udara dingin, ahh..sebenarnya bukan udaranya yang dingin, tapi badanku yang sedikit meriang setelah terguyur oleh panasnya matahari seharian tadi. Aku masih membenamkan kepala di depan monitor 19 inch, sambil memencet-mencet keyboard laptop didepanku. Lirik lagu Forever and One-nya Hallowen masih memantul di dalam kamar yang sebenarnya lebih mirip kamp pengungsi banjir. Jaket dan buu serta kertas pasrah berserakan di lantai. Enggan, penat dan capek. Itulah yang aku rasakan, bahkan untuk sekedar mengangkat kepala. Buku-buku karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Setia Furqon Khalid hingga Kahlil Gibran setia berjongkok di sisi tempat tidurku.

Sepi..Senyap..
Uurrghh,,aku membalikkan badan ke jendela kamar yang memberikan pemandangan dini hari yang indah. Lihatlah jutaan bintang tenggelam di angkasa bertahtakan mahkota sang rembulan. MAsih mencoba memejamkan mata sambil mencerna lagunya Sergio Mendez, Never Gonna Let You go.

Entahlah jam mangantarkan jarumnya ke arah angka berapa. Aku masih terpaku di sudut kota yang sepi ini. Masih tetap diam membisu. Sekilas nampak sajadah yang masih tergelar bekas sholat tadi. Waktu masih dan akan terus berputar, yang akan menggiringku ke dalam mesin waktu. 21 tahun lalu seorang bayi terlahir dari rahim seorang ibu yang suci. 21 tahun lalu tangis sang bayi mampu menggetarkan relung hati sang ibu, yang sayang sekali tidak ditemani sang ayah. Seiring tangis membuncah, sebuah do'a tulus terkirim ke langit agar kelak sang anak mampu menerangi dunia dengan keindahan hatinya, sebuah do'a yang hingga kini masih menggantung disendi-sendi hatiku. Aku masih terdiam, sia-sia aku mencoba menghentikan putaran alam.

Perlahan aku menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, dingin memberkas wajahku. Sedikit segar kurasa, pori-pori kulitku menjadi terkembang. Kembali dari kamar mandi aku menyempatkan diri keluar sejenak, sekedar untuk melihat kehidupan kota ini. Masih seperti kunang-kunang, lamou yang lelah berpendar, pertanda bahwa penghuninya sedang terlelap dalam mimpi yang semoga indah.

Berdiri diatas sajadah yang sudah lama tergelar menghadap kiblat. Perlahan, walau berat aku mencoba meluruskan niat untuk menghadap padaNya. Agak ragu ketika tangan ini hendak mengangkat takbir padaNya. Rasanya seperti anak kecil yang nakal yang minggat dari rumah, dan kini karena suatu keterpaksaan akhirnya mencoba kembali ke rumah indahnya. Beribu rasa berkecamuk dalam dada yang rasanya Kyan mengkerdil. Adakah pemilik rumah akan menyambutnya dengan hangat setelah ia menafikanNya?? Akankah pemilik rumah justru mengusirnya dan kembali membiarkannya terlunta?? Namun, sang bocah tidak punya pilihan lain kecuali mencoba kembali ke rumah itu karena diluar sana tidak ada kedamaian dan ketenangan yang dapat dirsakan sebagaimana terdapat di dalam rumah itu.

Diluar sana banyak tersaji gemerlap cahaya yang hampa. Sinarnya tidak menenangkan, tapi justru membuat silau dan gelap mata. Ia rindu lampu temaram yang yang teduh yang ada di dalam rumah itu. Ia rindu nyanyian kidung hati yang mencinta. Pokoknya ira rindu utnuk kembali ke dalam rumah itu, walau menanggung rasa malu yang amat sangat. Dulu dengan pongah, ia melenggang keluar dari rumah itu dan berkacak sombong bahwa dunia di luar sanalah yang hakiki, kehidupan yang sebenarnya, Ia bosan dengan rumah yang hening dan sepi, ia bosan terkungkung dalam aturan, ia menentang semuanya. Namun lihatlah! Waktu memang hakim sejati, ia dapat membuktikan tanpa berkata, mampu menunjukkan tanpa memerintah. Waktulah yang kemudian membalikkan keadaan pad apa yang sebenarnya.

Aku masih terdiam dalam posisi sholatku, mencoba berkonsentrasi penuh agar dapat berdialog denganNya. Satu rrekaat, dua rekaat, tiga empat rekaat terlewat. Sepi. Hampa. Tidak ada yang membekas dalam hati. Apakah ini sebuah penolakan halus dari Sang Pemilik rumah?? Gerakan-gerakan sholat hanya menjadi ritual tanpa arti. Aku sedih dan kecewa. Aku mengharapkan perjumpaan yang indah, namun ternyata rasa kosong yang menyergap. Tidak ada getar yang kurasakan. Aku mencoba mengulang, mengulang dan terus mengulang dengan harapan akan muncul momentum yang indah, namun memang tak semudah itu. yang ada hanya ritual tanpa makna. Aku terdiam, makin membisu. Bingung.

Tidak seperti yang aku bayangkan dari penjelasan berbagai buku. Sang Pemilik Rumah ramah menjemput sang tamuNya yang telah lama pergi, Justru aku diam membisu seperti di depan gerbang yang sangat kokh, yang tak bisa kutembus, bahkan untuk sekedar mengintip untuk memastikan apakah rumah tersebut masih hangat seperti waktu yang dulu aku tinggalkan pun  tak bisa.

Pasti ada yang salah. Aku merasa sangat lelah menempuh perjalanan yang jauh dan kelam. Menderu batin ini untuk segera kembali kerumahNya, kembali ke hangat pelukanNya. Namun, kenapa ketika lelah menyergap dan kerinduan itu kembali, kenapa tidak ada yang bisa mengantarkan diriku untuk kembali kepadaNya?? Tidak Ada ! Sepi! Kosong!

Aku benci dengan semua itu. hatiku gundah, mungkin sudah mencapai stadium sepuluh dan sebentar lagi tiarap. Aku merasa semua yang ada di sekitarku membuatku sesak. Gusar, marah, dendam, dengki dan semua kebusukan hati seolah hadir bersamaan. Aku ingin memuntahkan semua itu.

Aku menangis, bukan karna rasa haru. Tapi karena kekesalan yang memuncak. Aku ingin segera mengakhiri semua ini. "Apa salahku Tuhan??". Aku masih terpekur diam. Mataku terpejam mencoba menembus batas relung jiwa. Aku masih terpaku dalam posisi duduk, kucoba membuka hati lebar-lebar untuk menangkap kekeliruan yang ada. Memutar ulang rekam jejak perjalanan panjangku yang melelahkan, berharap dapat menemukan sesuatu,,huft.

Mataku tertuju kepada abjad yang berjejer di depanku, pikiranku mencoba menembus arti harfiah dari abjad tersebut. lama kupandangi, dan terus kupandangi, aku merasa hidupku tak jauh dari abjad-abjad tersebut. Abjad-abjad itu apabila tidak dirangkai, maka hanya akan menjadi benda mati yang tak lebih sebagai bahan hafalan anak play group. Seperti itulah hidupku. Ku telusuri lorong waktu yang menjelma dalam slide memori kenangan yang tersusun. Setiap potongan memori itu layaknya satu abjad yang berdiri sendiri. Seiring berjalannya waktu, terjadi metamorfosis dari setiap keping potong dalam memori hidupku. Kadang berubah menjadi hal menyenangkan, namun tak jarang menajdi hak menyesakkan yang menjelma dalam siluet kegetiran dan kepahitan hidup. Kucoba menghela nafas panjang sembari memejamkan mata mencoba mengurai benang-benang kehidupan yang semakin semrawut.

Masih pelan aku mnyusuri lorong waktu itu. Gambarnya mulai kabur tetapi masih menampakkan sketsa yang utuh. Kelamnya masa laluku, sosok gadis lesung pipit itu dan kekerasan roda dunia berputar silih berganti dalam labirin otakku.
Ini bukanlah akhir, justru ini sebuah prolog pembuka. Semakin lama kuikuti, aku semakin tersesat dalam alur pikiran masa laluku sendiri.

Aku terpekur, memulai perjalanan kilas balik ini, mencoba menemukan kunci yang hilang untuk segera membuka pintu rumah ini dan berjumpa kembali denganNya.

                                                                                          ~ Jimbaran, 30 Juni 2012. 03.38