Rabu, 24 Oktober 2012

Ceritaku Selanjutnya

Aku heran pada diriku sendiri. Kenapa mudah banged sakit, dan juga sakitnya aneh-aneh lagi. Dan seperti biasa, semuanya aku sembunyikan dari sepengetahuan orang tua. Aku tak mau mereka cemas, lantas peduli dan memperlakukan aku layaknya anak kecil. Namun aku juga sadar, menyembunyikan semuanya bukan berarti menjadi jalan keluar yang terbaik. Karena pada dasarnya, mulutku berkata 'aku tidak apa-apa', namun faktanya fisikku tak bisa menipu mata mereka. Tentu saja, jawaban terakhir sebagai pembelaan adalah 'gak papa kok, cuma kecapekan dikit'.  Yah,,ada benarnya juga sih, semua berawal dari capek beneran yang aku rasakan.
Belakangan dadaku sebelah kiri terasa sakit. Bahkan sangat terasa ketika menggerakkan tangan ataupun saat ganti baju. Awalnya sih, aku merasa gak terganggu, aku ikir nih karena capek yang aku rasakan. Kebetulan, belakangan ini agak padat dan sibuk. Namun lama-lama gak kunjung sembuh, namun justru fisikku juga semakin menurun. Panas dan mudah sekali capek. Lantas, aku putuskan untuk check up ke dokter. Kebetulan aku punya kenalan dokter, dan dia sempat bilang kalau ada apa-apa agar menghubungi dia. Saat itu juga aku membikin janji, dan ketemu di tempat prakteknya di daerah Legian.

Pertama bertemu, orang yang gak mau dipanggil Bu Dokter itu masih sholat. Saat itu Mbak Reni keluar dan melihatku, alangkah dia kaget melihat perubahan yang terjadi padaku. Dia bilang aku sangat kacau, acak-acakan, terlihat lemes, sungut dan gak sehat. Ditambah rambut yang mulai memanjang. Langsung menyapa saja dia, "Kamu kenapa Ky?? Kok jadi semakin gak karuan gini, diurus dong dirimu. Udah kayak penderita HIV Adis saja dikau". Sontan aja aku menanggapinya dengan bercanda, "iya nih mbak. Jadwal sibuk, juga belum ada yang ngurusin, gak ada yang merhatiin deh jadinya" seraya nyengir. Lalu aku ceritakan semua yang aku rasakan, dan keluhkan. Mbak Re, lantas memeriksaku sambil menanyakan beberapa hal. Awalnya ia menduga jangan-jangan aku terkena kanker payudara. Hallouu,,masa aku terkena kanker payudara sih?? Gak keren banged.
Namun untuk memastikan, mbak Ren melakukan check up lebih lanjut. Dia memintaku berbaring di ranjang dan menyuruhku membuka baju. Dan ini pengalaman pertama dalam kondisi normal aku membuka baju didepan wanita. Biasanya dokter di rumah selalu cowok sih. Rasanya malu dan canggung, kenapa gak diraba saja??Padahal aku memakai kaos yang longgar untuk mengantisipasi hal itu. Namun tak apalah,, demi kesehatan menahan malu sebentar tak masalah. Mulai pengecekan dan menyusuri dada hingga ketiak. Tak ditemukan benjolan diketiak, artinya aku tidak terkena Kanker Payudara. haasshh,,Thengs God.

Setelah melakukan pemeriksaan mendetail, dia menyuruhku memakai baju lagi dan mengajakku berbincang di meja. Dia menjelasakan, meskipun bukan kanker, namun yang aku alami juga termasuk permasalahan yang serius. Aku mengalami Infeksi Kelenjar Limfa. Itu artinya, saat ini aku hampir tak memiliki kekebalan tubuh dan mudah saja terkena penyakit lain. Kelenjar limfe adalah kelenjar yang menghasilkan sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh, dan ketika kelenjar itu infeksi, maka tidak ada lagi yang memproduksi kekebalan tubuh dan artinya aku tidak memiliki sistem kekebalan tubuh. Sungguh terlalu. Lantas dia memberikan beberapa obat dan cara mengatasinya, gak boleh capek, makan teratur, istirahat teratur dan bla bla bla sebagainya.
Dan benar saja, beberapa hari kemudian aku jatuh sakit, sekitar seminggu tak bisa ngapa-ngapain selain tiduran. Semenjak saat itu, aku juga rentan terhadap sakit karena kuman atau virus atau bakteri.

Ohh God,,kenapa ujianMu bertambah lagi??? Ujian yang Kau berikan dulu masih belum selesai, dan sebagian juga harus "remidi".
Namun apapun keputusanMu, aku yakin itu adalah yang terbaik buatku Rabb. Dan semoga Kau senantiasa memberikan kekuatan dan juga jalan keluar dalam setiap ujian yang Kau berikan..aamiin.

Kamis, 11 Oktober 2012

Seberkas Rindu

Apa kabarmu disana??
Malam-malam terasa panjang disini, meski aku tak pernah bosan menunggumu setiap hari
Meski aromamu masih kuat menguar dalam tiap sudut ingatan,
Namun aku tak bisa menemukanmu,
Yang kutemukan hanyalah kerinduan yang semakin dalam setiap harinya,
Aku tahu,
Aku harus bertahan disini bersama wujud cinta ini,
Aku tahu itu,,

Sudah beberapa hari ini rasa kangenku tak terkontrol..
Entahlah,,,terasa menancap begitu dalam, memaksaku untuk mengeluarkan seluruh tenaga apabila harus menyingkirkanmu dalam wujud bayangan di hatiku.
Lemah..aku merasa sangat lemah tanpa bisa berbuat apa-apa untuk bisa menghentikan atau bahkan sekedar untuk menahan rasa ini. Semuanya menjadi begitu tiba-tiba dan begitu besarnya, tanpa bisa kuredam untuk sedikitpun. Bahkan terasa ia menerkamku, ketika aku semakin mencoba untuk menghentikannya.
Kangen,,rasa seperti apakah itu?? Tak adakah profesor atau farmater yang bisa menciptakan obat untuk rasa itu???
Yang aku tahu,,hanya kau yang bisa membantuku. Luph yuuu...