Rabu, 25 Juli 2012

Kangen....

Hmmm..Apa kau juga merasa kangen aku???hehe..
Ya Allah,,begitu sesak rasanya, namun semuanya bener-bener aku tahan, ya sesuai Instruksimu. Tahu gak sih.,,,Kalo nahan gak makan dan gak haus sieh uda biasa, tapi kalo nahan kangen apalagi ama kamu,sussssah banged. Mencoba mencari kesibukan apa saja, mantengin leptop juga gak ngilangin rasa itu. Sampe jengah rasanya,,,hmm. Never Feel Like this Before.

Namun kok kini kayak ada yang beda,,entahlah apaan. Pengen juga sih sebenere hubungan terus, sms gitu. Seharian lumayan banyak yang sms, dan jujur sih agak ngarep tuh sms dari kamu, tapi kok ya gak ada satu smspun dari kamu. Maleesss bacanya, apalagi ngebales.
Ky butuh temen, pengen berbagi, cerita apa yang terjadi. Maunya sih kamu, tapi kayaknya malah ganggu. ^_^
Ya Rabb,,Yang Maha membolak-balikkan hati ini, ikut turut campurlah kedalam perasaan hamba. Engkau yang Memberi perasaan ini, Engkau juga yang memiliki.

Terima Kasih

Puji Syukur terpanjatkan kepadaMu ya Allah, satu-satunya dzat yang pantas untuk dipuji dan diberi pujian. Terima kasih atas desahan nafas yang masih melekat ditubuh ini, Terima kasih atas kesempatan yang telah kembali Engkau berikan kepada hamba setelah apa yang telah hamba lakukan selama 21 tahun di dunia ini.

Setelah sesiang kemarin aku bener-bener gak memiliki semangat untuk melakukan hal apapun, bahkan untuk nongkrong di depan komputer atau laptop, pekerjaan favorit selama ini, yang konon kata orang bagi seorang IT-er istri pertamanya adalah komputer. Semua terasa malas, bahkan mata ini sempurna terasa berat dan perih untuk sekedar melihat disekeliling. Dan setelah malam tiba, rasa sakit itu kembali datang setelah sekian lama tak muncul. Seakan-akan Engkau ingin mengingatkan siapa saya. Praktis hampir tidak ada pekerjaan yang aku lakukan hari itu, kecuali mengajar di anak-anak bedeng. Alhamdulillah Engkau masih memberikan mereka dalam sudut hidupku ya Rabb. Mendengar suara mereka yang cempreng, berebut pengen duduk dipangkuin, ngantri ngaji berurutan, sampai pertengkaran anak kecil sampai salah satu ada yang menangis. "Aku pengen ngajinya ama 'kak Kyan' aja". "Aku yang duduk bareng 'kak Kyan', kan kemaren kamu udah". Subhanallah,,tak kusangka hal-hal kecil seperti itu justru mampu mengguratkan senyum dan mencairkan lagi sedikit semangat yang membeku.  Dan ketika malam hanya tidur meringkuk dengan beberapa selimut untuk menghilangkan rasa dingin yang mendera setelah sebelumnya muntha-muntah gak karuan. Tidur??? Ahh,,sebenarnya tidak tidur juga, hampir sepanjang malam aku memang di kamar dan meriuk kayak orang yang tua yang sedang stroke, tapi tidak untuk tidur, melainkan justru menahan rasa sakit kepala yang amat hebat, yah seperti biasa. Alhamdulillah aku sudah terbiasa dengan hal ini. 

Ya Rabb...Engkaulah yang berhak atas segala sesuatu yang ada di langit dan yang ada di bumi dan yang ada diantara keduanya. Terima kasih atas pembelajaran yang Engkau berikan kepada hamba selama beberapa hari ini ya Allah. Pelajaran yang belum pernah hamba dapatkan sebelumnya. Pembelajaran yang aku butuhkan saat aku mengikrarkan dalam hati, menancamkan azzam dalam kalbu keinginan untuk berubah menjadi lebih baik, menjadi lebih dewasa, menjadi lebih bijak, menjadi tidak 'alay', 'lebay', 'galau' atau apalah yang seperti mereka katakan. campur tanganlah dalam keinginan hamba ini ya Rabb,,karena sesungguhnya engkau yang memiliki perubahan, dan Engkau pulalah yang berhak merubah sesuatu di alam semesta ini, termasuk hamba. Bismillah ar Rahman ar Rahim...

Juga sedikit pesan untukmu sang lesung pipitku. Maafkan jika ada kata-kata yang salah selama ini, setiap hal yang terucap, yang terketik atau yang "ter" apakan saja yang bisa tersampaikan kepadamu. Engkau menjadi begitu berarti dalam perjalanan hidupku, so special banged. Entahlah..mungkin aku keterlaluan dan berlebihan, tapi aku juga belum mampu mengontol rasa sayangku kepadamu, atau bahkan aku tak mampu untuk mengontrolnya. Dan apabila hal itu yang terjadi, aku mohon bantulah aku untuk memange nya sehingga bisa terarahkan dengan baik dan kepada hal-hal yang positif, sehingga tidak berakhir kepada kecemburuan yang buta. 
Mungkin karena aku terlalu senang dan terlalu bahagia, atau mungkin aku terlalu berharap lebih saat ini, sehingga aku ingin sekali setiap hari, setiap saat selalu berhubungan sama kamu, smsan ama kamu, telpon ama kamu dan apalah hal-hal lainnya. Semua terasa sepi jika bukan kamu. Meskipun banyak sms yang masuk ke hapeku, semuanya males ngebales, bahkan males ngebaca kalau bukan dari kamu. Apakah aku sudah mulai 'sakaw' akan dirimu??? Namun ekspektasi yang berlebihan ini tenyata membuatku lupa siapa diriku. Bahwa diriku bukanlah siapa-siapa bagimu, bahwa diantara kita belum ada ikatan apa-apa. Aku lupa akan hal itu. Aku lupa bahwa aku belum tahu apa-apa tentang dirimu, masih begitu banyak misteri, begitu banyak teka-teki yang tak mau kau katakan kepadaku meskipun aku merasakan hal itu. Masih banyak yang lain yang mampu membuatku cemburu, yang meskipun aku sama sekali tidak tahu siapa itu. Dan satu hal yang sangat aku sadari saat ini, aku merasa kehadiranku saat ini justru sangat mengganggu dirimu. sms-sms ku, kekhawatiranku, atau bahkan rasa sayngku juga mengganggumu, bukannya malah membantu seperti yang aku harapkan. Untuk itu, setulus hati aku memohon maaf, dan akan berusaha lebih menjaga diri, dan lebih menahan diri untuk tidak mengganggumu.
Terima kasih atas kehadiranmu yang membawa pengaruh besar dan membantuku dalam misi perubahanku. Misi menjadi diriku yang lebih baik.

Terima Kasih uni. Terima kasih Allah :-)

Bismillah.. ky pasti bisa!!

Minggu, 22 Juli 2012

Kukunci HatikU

Bismillah arRahman arRahim...
Terduduk lama dalam sepi dan rindu yang mendera kalbu. Wahai Rabbi,,diri ini berlindung dari segala penyakit hati dan godaan setan, serta fitnah yang senantiasa bisa mendera kapans aja. Diri ini juga berlindung dari cinta yang buta, cinta yang tak mampu merengkuhkan cinta kami di tanganMu. Diri ini juga memohon agar Engkau senantiasa menjaga hati ini, hati yang teramat kecil apabila diisi dengan benci.

Hari ini, di bulan yang suci, bulan yang paling Engkau rahmati, hamba telah memutuskan hati. Hati ini akan aku kunci untuk seorang disana, sampai segala sesuatu benar-benar terputuskan atas keputusanMu nanti. Hati ini telah memilihnya, dan akan percaya kepadanya. Meskipun begitu, untuk saat ini aku tidak akan menuntut apa-apa dari sirinya, selain doa. Sampai nanti tiba saatnya, apabila Engkau benar-benar menodohkan diri hamba dengannya.

Erna Antika. Engkau yang mengajariku cemburu, dan kini engkau jualah yang menggenggam cemburuku. Aku akan memilihmu, dan aku akan ikhlas terhadap semua perasaanmu dan apa yang akan engkau lakukan kepadaku. Entah dusta atau cinta, aku akan menerimanya dengan rasa "percaya" yang tinggi kujunjung untukmu. Yah aku akan percaya kepadamu, apa yang terukir oleh kata-katamu daripada rasa curigaku. Demi Allah yang menggenggam cintaku, menggenggam cinta kita kuputuskan kupilih hatimu.

aku percaya, karena disana kita bisa menyatukan hati dan juga jiwa. Disana kita akan merasakan cinta dan kasih sayang. Disana kita bisa menciptakan kemuliaan, bukan hanya di dunia tapi juga di akherat. Saranghae uni cause Allah.


Jumat, 20 Juli 2012

Air maTa

Kenapa selalu seperti ini? 
Puncaknya ketika membaca surat Abasa, air mata ini tak terbendung. Surat yang berisi tentang teguran dan peringatan. Ya Rabb..maafkan diri yang begitu lemah dan hanya bisa menukar semuanya dengan air mata. Tapi kenapa perasaan seperti ini selalu muncul ketika menjelang Ramadhan dan akhir Ramadhan. Perasaan yang,,entahlah, aku sendiri begitu susah untuk mengungkapkan. Semuanya serba menggantung...

Aku tidakbenci dengan bulan Ramadhan,,demi Engkau yang menggenggam seluruh nafasku, aku tak pernah membenci bulan yang penuh rahmat ini, bulan yang Engkau gandakan setiap amal perbuatan yang dilakukan disetiap geraknya. Bulan yang Engkau jadikan, bahkan tidurpun sebuah ibadah. Bulan yang pernuh berkah, dimana Engkau belenggu setan-setan untuk tidak mengganggu manusia. Bulan yang tiap harinya selama sebulan penuh akan diisi dengan puasa, dan puasa adalah ibadah yang paling khusus. Engkau sendiri yang akan menilai dan memberi pahala.

Demi Engkau yang kucinta disetiap desah nafas yang kuhirup ya Rabb, air mata ini adalah air mata bahagia. Engkau telah memberikan kesempatan bagi diri yang hina dan penuh dosa ini untuk memperbaiki diri, menumpuk amal sebanyak-banyaknya. Begitu bahagianya sehingga air mata ini tak tertahankan. Engkau pertemukan dengan bulan suci, yang berarti setahun sudah terlewati dalam perjalanan hamba di bumi.

Yah setahun..tak terasa waktu berlari ya Rabb. Rasanya baru kemarin aku berlari-lari kecil membawa obor keliling kampung menyambut datangnya bulan mulia ini. Rasanya baru kemarin setiap hari kuisi dengan tawa selepas shubuh bersama teman-teman. Namun ternyata itu sudahlah belasan tahun yang lalu. Rasanya baru kemaren ketika setiap malam kuhabiskan waktu di masjid, yang sebenarnya bukan untuk iktikaf, tapi justru untuk berpindah tempat tidur. Tapi ternyata itu adalah lima-enam tahun yang lalu. Begitu cepatnya waktu berlalu membuat semuanya terasa seperti "baru kemaren".

Semua kenangan itu, setiap dini hari berteriak ngebangunin tetangga untuk sahur, namun setelah tetangga bangun aku justru tidur meski sejenak sebelum berangkat kembali ke masjid. Waktu makan sahur, yang sebenarnya justru aku jarang makan sahur, paling cuma minum susu. Semua itu menggema dalam satu masa, mama, papa, adek yang terbiasa menemaniku berbuka. Tapi ternyata itu adalah beberapa tahun yang lalu. Semuanya membuncah begitu saja.

Rasa salah yang begitu melimpah, membuat air mata membuncah. Semua begitu sempurna ketika kudengungkan Abasa. Mama, papa..maafin mas. Kukirimkan air mata cinta dan tak terhingga kata maaf dari Pulau Dewata. Bugitu sempurna dan jelas, kesalahan yang telah kuperbuat pada kalian. Adek,,maafin as juga. Mas gak bisa jagain adek, mas sayang ma adek. Kulinangkan sejuta doa buatmu, semoga engkau tumbuh sesuai dengan harapanku.

Akhir kata.. Marhaban ya Ramadhan. Mari tetap bermetaforward. Terima kasih Allah,,semoga bisa menjadi insan yang lebih baik lagi.amiin.

Rabu, 18 Juli 2012

Berpikir

Entahlah..aku tak tahu harus memulai dari mana untuk memulai bercerita. Seharusnya aku bisa menjadi orang paliiing bersyukur di dunia. Namun nyatanya, justru rasa syukurku sangat amat kurang apabila dibandingkan nikmat yang aku dapat dariNya. Bukankah nasibku jauuuh lebih baik jika dibanding dengan orang-orang yang tinggal di gang sempit yang ada tepat di sudut bandara yang katanya bertaraf Internasional itu. Sungguh sangat bertolak belakang dan berbeda 180 derajat. Rumah yang sangat kumuh, rumah??? sebenarnya bukan rumah, tapi petak-petak kamar atau bedeng. Ruangan yang bahkan tidak lebih besar dari kamar mandi rumah kontrakanku yang baru. Rumah yang jauh dari kata bersih, bahkan jika dibanding dengan dapur rumah kontrakanku yang baru. Namun disanalah berlarian puluhan anak-anak kecil yang imut dan lucu yang tak mengerti apapun kecuali tertawa saja. Anak-anak yang seharusnya tertawa lepas, berlari kesana kemari menghabiskan masa kecilnya untuk bermain, justru diantara mereka ada yang harus memulung dan gak bersekolah Anak-anak yang harusnya mendapatkan fasilitas dan kesempatan belajar demi menjemput mimpi masa depan yang lebih baik, justru bernasib sebaliknya. Sangat jauuuuh dari layak kehidupan mereka, setidaknya layak dalam standart dan ukuranku. Seharusnya tak hanya cukup dengan terima kasih dan Alhamdulillah.

Hal lain yang membuatku berpikir adalah apa sebenarnya yang menjadi daya tarik dari diriku. Pertanyaan yang belakangan semakin sering kucari jawabannya demi misi menjaga hati dan menjaga cinta. Kenapa aku lebih dekat dengan wanita, lebih cepat akrab, lebih cepat bersahabat. Bahkan kepada anak kecil sekalipun. Namun seharusnya menyenangkan apabila banyak yang menyayangi kita bukan??

Padahal sebenernya aku adalah tipikal orang yang pasif, dan sangat jarang sekali aktif. Tipikal dilayani, bukan melayani. Tipikal menyuruh, bukan disuruh. Tipikal cuek dan nyebelin. Namun kenapa justru hanya wanita yang kebanyakan?? Apa memang hampir semua pria tipikalnya seperti saya??

Di tempat ngajar  anak-anak bedeng, aku jugaa ditarik di "akhwat Zone", diminta mungkin lebih tepatnya dipaksa untuk berpindah mengajar disana, di susudt bandara, yang awalnya di Nusa Dua. Bahkan ditempat bedengpun juga kebanyakan cewek yang minta diajarin ngaji, termasuk anak kecil yang selalu menggenggam tangan saya dan selalu minta duduk dipangkuan saya. Bahkan harus berebut,,hemm sedikit menyenangkan sih kalo melihat tingkah laku anak-anak kecil yang lucu seperti itu. Namun yang mengkhawatirkan justru yang sudah besar, akrena aku berpikir remaja sekarang lebih cepat dewasa dari yang seharusnya. Maksudnya pemikirannya sangat masih anak-anak, tapi mungkin secara seksual sudah dewasa.

Seperti yang pernah terjadi. Ada seorang adek angkatan yang ngeyel ngajakin menikah, gara-gara aku bilang tak mau pacaran. Parahnya ketika aku bilang belum siap dan belum mampu, dia tetap memaksa dan minta uji coba terlebih dahulu. Loe pikir nikah untuk coba-coba apa ya?? Sampai harus sedikit emosi untuk memberikan penjelasan padanya. Dasar Riri yang anak, The Next Freakozoid Generation. Secara gitu lho aku masih kuliah dan belum bekerja, dan kalaupun aku sudah siap untuk menikah, tentunya bukanlah kamu yang aku minta. Aku akan datang terlebih dulu ke orang tua sang lesung pipitkulah, gadis berkerudung  berwajah meneduhkan yang tak lelah aku menunggunya meski harus bertahun-tahun.

Juga kenapa banyak yang protes "Akh jangan alay dan galau deh". Kenapa meski cewek yang protes dengan ke'alay'an dan ke'galau'an saya?? jadi tambah berisik tahu gak loeh?? Lagian aku galau dan alay kan buat seru-seruan aja (ngeles.com) . Tapi bener juga kok, kegalauan dan kealayan saya berasal dari jiwa saya yang satunya, jiwa kekanak-kanakan yang terpenddam di diri saya. Kalau lagi "anak-anak"nya muncul, pasti deh galau dan alay. Tapi tenang, aku udah berniat menghilangkan itu semua. Sebel tahu disindir, "akh, antum tuh jangan galau. Pemimpin kalau galau, kan rakyatnya juga bingung. Trus jangan alay juga, nanti kredibilitas antum berkurang. Hmm,,pengen sih gak galau dan alay, tapi permasalahannya GALAU dan ALAY itu yang kayak gimana aku masih bingung. Ada yang bisa kasih tahu gak??? Namun, semoga bisa tidak galau dan alay lagi..amin.

Ahh,,inilah godaannya ketika bener-bener pengen mengunci hati, disatu sisi keyakinan dan kepastian belum kudapatkan. Bahkan aku sudah bilang yang memicu kemarahan seseorang "Yang Gak berjilbab dilarang melirik"...hmmm. Apapun itu terserahlah. Aku sudah terlanjur memutuskan untuk mengunci hati dan menunggunya EA.

Sabtu, 14 Juli 2012

Salahkah??

Aku merasa capek banged, setiap kelenjar yang ada ditubuhku terasa akit apabila dipegang. Mataku juga panas perih, serasa ingin mengeluarkan air mata terus. Pusing dan sakit leher juga gak hilang-hilang. Nafsu makan juga hilang bersama lenyapnya semangatku, bener-bener hopeless kali ini. Jangan biarkan aku sakit Tuhan, masih banyak hal yang harus aku lakukan dan selesaikan.

Hhhmm..Bagaimana hukum dengan do'a yang kita panjatkan, tapi kita gak suka dengan do'a itu. Aku jadi bingung dengan doa yang akan aku ucapkan disetiap tahajudku. Satu sisi ingin dia cepet lulus, tapi satu sisi lagi buat apa cepet lulus kalo setelah lulus ditungguin orang lain??? Yah,,mungkin aku cemburu. Tapi apakah salah jika aku cemburu???dosakah??? Atau mungkin aku mulai tidak berpikir secara rasional, atau malah egois?? Aku juga tidak tahu, namun aku tak pernah merasa cemburu kepada orang lain seperti cemburu kepadanya. Tak pernah secemburu ini sebelumnya. Mungkin karena dia juga yang pertama kali mengajarkan rasa 'cemburu' dalam hidupku. Tapi...aaarrrgh, gimana mau mengatakannya?? Aku bener-bener gak suka.

Sampai sekarang, setelah sesaat hujan mengguyur anah yang seharian tadi kepanasan, aku juga terus berpikir. Mencoba mencari jawaban atas apa yang aku lakukan?? Hei,,apa kau tak mau membantuku menemukan jawaban itu ??? Apakah aku harus mempertahankanmu atau harus kembali melepasmu?? Membiarkan kamu bahagia dengan pilihanmu?? Atau aku harus menahanmu disini, untuk menemaniku?? Aku tak tahu yang mana yang egois...Sementara sampai sekarang aku tak pernah mendapat keyakinan yang pasti tentang perasaannya. 
Aku harus gimana Tuhan????

Jumat, 13 Juli 2012

Karena aku tidak berubah

Setiap langkah yang aku ambil, sepertinya tak bisa menjauhkan diriku darimu. Sejauh mana aku harus berlari pergi, atau memang hati ini hanya ingin kau yang memiliki??? Aku pernah mencoba untuk sayang kepada yang lain, mencoba untuk cinta kepada yang lain. Tapi mungkin permasalahannya karena aku gak bisa berubah. Justru karena aku gak bisa berubahlah, maka aku gak bisa menyayangi yang lain seperti aku menyayangimu. Karena aku gak berubahlah maka aku gak bisa memiliki cinta lain seperti aku memiliki cinta untukmu. Justru karena aku gak berubahlah, yang membuat aku masih menyimpan harapan yang sama seperti yang lalu, harapan suci dan tulus untukmu. 

Sekarang aku tidak peduli meski hanya satu orang di dunia ini yang mencintaiku, karena bagiku yang terpenting adalah hanya ada satu orang yang aku cintai.
Semoga engkau mengerti!!!
Dan jangan kau pergi lagi,,,

Andai dan kata Maaf yang tak terucap

Tuhan..Aku tak bermaksud sedikitpun ingin menggugatMu atas apa yang terjadi padaku sebagaimana iblis yang telah Kau ciptakan itu. Tidak...Aku hanya ingin sedikit bertanya tentang perasaan yang kupunya Tuhan, tanpa sedikitpun bermaksud menghilangkan rasa yang kupunya untukMu. Ditengah kebimbangan yang kurasa, sekarang aku sudah mulai menerima segalanya. Betapa mengecewakan ketika perpisahan bukan didampingi dengan hal yang aku harapkan. Justru terkesan 'mengusir' dan seperti tidak senang apabila bersama, juga ingin segera pergi. Aku sudah mulai menerima itu.

Aku tak pernah merasa khawatir seperti khawatir terhadap dirinya. Sejujurnya, aku malah tak pernah mencintai orang seperti aku mencintainya. Dan tak pernah mengharapkan orang seperti mengharapkannya. Ketika melihatnya begitu menderita dengan segala yang ada, hati ini juga menjerit. Sepanjang perjalan aku mengamatinya, seperti ada sesuatu yang menyiksa yang tak mau ia ceritakan kenapa. Lebih banyak lagi aku menjerit tak bersuara dalam hati meminta maaf.

Maaf..jika dalam perjalanan yang entah menyenangkan atau tidak kemaren aku mengatakan hal yang tidak seharusnya aku katakan. Mencoba memberikan pundak ini untuk bersandarmu(hah,,emangnya aku ini siapa??beraninya memberikan pundak ini padamu). Namun jujur aku sangat bingung, satu sisi itu adalah sesuatu yang gak sopan, namun aku juga gak tega melihatmu tersiksa disepanjang perjalanan. Rasa sayang dan tak tega itulah yang mendorongku untuk berani menawarkan pundak ini, yang aku pikir dan harap bisa membuatmu nyaman. Itu adalah yang pertama yang aku lakukan, menawarkan pundak untuk bersandar untukmu bukan untuk orang lain, dan aku juga gak pernah melakukan hal itu pada orang lain. Aku benar-benar minta maaf, mugkin ini adalah maaf yang tak mampu aku ucapkan. Maaf jika aku tidak sopan.

Otakku dipenuhi dengan peng-andai-an yang sesungguhnya konyol. Andai kita sudah menikahlah, andai kita sudah terikat 'mitsaqon gholidho' lah, dan juga andai-andai yang lain. Pasti aku bisa memberikan lengan dan tubuh ini untuk memelukmu, memberikan dada dan pundak ini untuk tempat bersandarmu, yang tentunya semoga bisa memberikan kenyamanan untukmu. Tapi bagaimana bisa aku memilihmu yang dari awal tak memilihku. Setidaknya itulah yang aku rasakan.hhhmm....

Kamis, 12 Juli 2012

Am I The Only One???

Kata orang cinta itu seperti cokelat, tak selamanya manis. Namun aku tak pernah menyangka bahwa akan sepahit yang pernah kurasakan. Yang bahkan hampir merampas kesadaran hidupku karena saking pahitnya. Tuhan..bolehkah aku bertanya??? Engkau tidak sedang bercanda kan?? Engkau tidak sedang mempermainkan hati dan perasaanku kan??? Tapi kenapa begini lagi??

Engkau pasti tahu, bahkan lebih dari sekedar tahu tentang perasaanku, tentang cintaku, tentang rasa sayang yang aku miliki untuk dia, yang bahkan hampir setara dengan yang aku miliki pada mama. Tak terhitung jumlahnya Tuhan, tak terukur bobotnya. Dan mungkin, maaf Tuhan apabila Engkau cemburu. Kenapa Tuhan?? aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya, bukankah aku dulu begitu cuek dan tak pernah peduli sama perasaan orang lain??? Apa ini adalah karma atau hukuman buatku atas yang terjadi dimasa lalu?? Dia juga pasti lebih dari sekedar pintar untuk tahu bahwa aku menyayanginya. Bahkan dia juga sudah bilang bahwa ingin mempertahankanku, yang mungkin itu juga sebagai tanda bahwa dia juga "mungkin" sayang kepadaku. Tapi seakan Kau tak memudahkan hubungan ini.

Tapi dia tidak pernah mau meyakinkanku, dan malah membuat aku (maaf) curiga kepadanya. Membuat aku selalu bertanya apakah aku satu-satunya yang ada di hatinya?? Karena aku merasa bersaing dengan bayang-bayang yang tak pernah aku tahu. Tanpa aku tahu standart yang dimiliki oleh 'bayang' itu, kemampuannya dan segala yang dimilikinya. Aku bertarung dengan buta tanpa mengerti apa-apa.

Apakah aku salah apabila meminta kepastian darinya?? Apakah salah jika aku ingin dia meyakinkanku, dan aku berharap dengan rasa yakin itu mampu mengunci hatiku?? Entahlah, kenapa aku menjadi paranoid seperti ini. Aku juga lelah membujuk hati dan perasaanku untuk percaya apa yang dia katakan, dan selalu mencoba berpositif thinking. Tapi hasilnya nihil, justru kekhawatiran bahwa ada orang lain selain aku dalam hidupnya. Kekhawatiran itu semakin menjadi ketika aku menyinggungnya, namun selalu tak ada respon. Semakin gak yakin.

Aku cuma ingin dia meyakinkanku Tuhan. Membuatku benar-benar tenang, tanpa ada rasa khawatir dan curiga. Lantas senantiasa menyemangatiku, mendukungku dan berbagi denganku. Itu saja!! Atau mungkin permintaanku ini terlalu 'ke-kanak-kanakan'???