Rabu, 18 Juli 2012

Berpikir

Entahlah..aku tak tahu harus memulai dari mana untuk memulai bercerita. Seharusnya aku bisa menjadi orang paliiing bersyukur di dunia. Namun nyatanya, justru rasa syukurku sangat amat kurang apabila dibandingkan nikmat yang aku dapat dariNya. Bukankah nasibku jauuuh lebih baik jika dibanding dengan orang-orang yang tinggal di gang sempit yang ada tepat di sudut bandara yang katanya bertaraf Internasional itu. Sungguh sangat bertolak belakang dan berbeda 180 derajat. Rumah yang sangat kumuh, rumah??? sebenarnya bukan rumah, tapi petak-petak kamar atau bedeng. Ruangan yang bahkan tidak lebih besar dari kamar mandi rumah kontrakanku yang baru. Rumah yang jauh dari kata bersih, bahkan jika dibanding dengan dapur rumah kontrakanku yang baru. Namun disanalah berlarian puluhan anak-anak kecil yang imut dan lucu yang tak mengerti apapun kecuali tertawa saja. Anak-anak yang seharusnya tertawa lepas, berlari kesana kemari menghabiskan masa kecilnya untuk bermain, justru diantara mereka ada yang harus memulung dan gak bersekolah Anak-anak yang harusnya mendapatkan fasilitas dan kesempatan belajar demi menjemput mimpi masa depan yang lebih baik, justru bernasib sebaliknya. Sangat jauuuuh dari layak kehidupan mereka, setidaknya layak dalam standart dan ukuranku. Seharusnya tak hanya cukup dengan terima kasih dan Alhamdulillah.

Hal lain yang membuatku berpikir adalah apa sebenarnya yang menjadi daya tarik dari diriku. Pertanyaan yang belakangan semakin sering kucari jawabannya demi misi menjaga hati dan menjaga cinta. Kenapa aku lebih dekat dengan wanita, lebih cepat akrab, lebih cepat bersahabat. Bahkan kepada anak kecil sekalipun. Namun seharusnya menyenangkan apabila banyak yang menyayangi kita bukan??

Padahal sebenernya aku adalah tipikal orang yang pasif, dan sangat jarang sekali aktif. Tipikal dilayani, bukan melayani. Tipikal menyuruh, bukan disuruh. Tipikal cuek dan nyebelin. Namun kenapa justru hanya wanita yang kebanyakan?? Apa memang hampir semua pria tipikalnya seperti saya??

Di tempat ngajar  anak-anak bedeng, aku jugaa ditarik di "akhwat Zone", diminta mungkin lebih tepatnya dipaksa untuk berpindah mengajar disana, di susudt bandara, yang awalnya di Nusa Dua. Bahkan ditempat bedengpun juga kebanyakan cewek yang minta diajarin ngaji, termasuk anak kecil yang selalu menggenggam tangan saya dan selalu minta duduk dipangkuan saya. Bahkan harus berebut,,hemm sedikit menyenangkan sih kalo melihat tingkah laku anak-anak kecil yang lucu seperti itu. Namun yang mengkhawatirkan justru yang sudah besar, akrena aku berpikir remaja sekarang lebih cepat dewasa dari yang seharusnya. Maksudnya pemikirannya sangat masih anak-anak, tapi mungkin secara seksual sudah dewasa.

Seperti yang pernah terjadi. Ada seorang adek angkatan yang ngeyel ngajakin menikah, gara-gara aku bilang tak mau pacaran. Parahnya ketika aku bilang belum siap dan belum mampu, dia tetap memaksa dan minta uji coba terlebih dahulu. Loe pikir nikah untuk coba-coba apa ya?? Sampai harus sedikit emosi untuk memberikan penjelasan padanya. Dasar Riri yang anak, The Next Freakozoid Generation. Secara gitu lho aku masih kuliah dan belum bekerja, dan kalaupun aku sudah siap untuk menikah, tentunya bukanlah kamu yang aku minta. Aku akan datang terlebih dulu ke orang tua sang lesung pipitkulah, gadis berkerudung  berwajah meneduhkan yang tak lelah aku menunggunya meski harus bertahun-tahun.

Juga kenapa banyak yang protes "Akh jangan alay dan galau deh". Kenapa meski cewek yang protes dengan ke'alay'an dan ke'galau'an saya?? jadi tambah berisik tahu gak loeh?? Lagian aku galau dan alay kan buat seru-seruan aja (ngeles.com) . Tapi bener juga kok, kegalauan dan kealayan saya berasal dari jiwa saya yang satunya, jiwa kekanak-kanakan yang terpenddam di diri saya. Kalau lagi "anak-anak"nya muncul, pasti deh galau dan alay. Tapi tenang, aku udah berniat menghilangkan itu semua. Sebel tahu disindir, "akh, antum tuh jangan galau. Pemimpin kalau galau, kan rakyatnya juga bingung. Trus jangan alay juga, nanti kredibilitas antum berkurang. Hmm,,pengen sih gak galau dan alay, tapi permasalahannya GALAU dan ALAY itu yang kayak gimana aku masih bingung. Ada yang bisa kasih tahu gak??? Namun, semoga bisa tidak galau dan alay lagi..amin.

Ahh,,inilah godaannya ketika bener-bener pengen mengunci hati, disatu sisi keyakinan dan kepastian belum kudapatkan. Bahkan aku sudah bilang yang memicu kemarahan seseorang "Yang Gak berjilbab dilarang melirik"...hmmm. Apapun itu terserahlah. Aku sudah terlanjur memutuskan untuk mengunci hati dan menunggunya EA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr Wb

Sebenernya ini adalah blog pribadi saya, tapi kalau saudara pengen berkomentar untuk hal yang lebih baik dan membangun,,silakan saja!!!
Asal sopan dan beretika ya...

UPS,,JANGAN COBA-COBA DIBIKIN FILM KAYAK KAMBING JANTAN YACH...hehehe