Minggu, 04 November 2012

I Hate This Moment

Yuhuhui,,,sekarang aku berada di Madura. Ada pesta pernikahan sederhana buat tanteku. Dia adalah tante yang biasa menyiapkan semua kebutuhanku selama aku di Madura, makanya aku bela-belain pulang ke Madura deh. Rencananya sih, aku ke sana bersama calon aku, sekalian mau kukenalin ke keluarga besarku di Madura, mumpung pada ngumpul. Namun ternyata itu cuma rencana biasa, karrena dengan mudahnya ia berubah pikiran dan gak jadi ikut ke Madura. Itu adalah kekeselanku yang pertama, selalu saja gak komitmen atas apa yang telah kita sepakati. Jujur, kecewaaaa bangeeeddd. Namun apa boleh buat, kehidupan harus terus berlanjut,,ciyeeehehehe.
Tapi aku mulai mensyukuri kekasih hatiku gak ikut saat itu, karena mungkin akan menjadi kejadian yang memalukan buatku. Bener-bener pesta pernikahan yang sangat aneh, semuanya mementingkan ego masing-masing. Disitulah melihat kejadian-kejadian yang sangat konyol. Entahlah , aku melihatnya saja emosi.. Mungkin ini adalah kekecewaanku yang kedua.

Sebagai keponakan yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung, aku bahagia ketika melihat tanteku mendapatkan jodohnya, namun aku juga berpikir bahwa kelak tiap aku ke Madura lagi aku akan menjadi orang yang 'mandiri'. Namun apapun itu, aku bahagia untuk tanteku.
Terlepas dari kebahagiaan itu, aku juga menyimpan bebal yang mendalam. Aku bener-bener emosi, dan sempat nyetus "sebenarnya ni niat ngadain pesta pernikahan gak sih?". Simpel saja, mereka melakukannya kayak main-main. Beli cabe cuma sekilo lah, bawang cuma setengah kilo lah, gak ada telur sama sekali, daging juga cuma beberapa kilo. Kalau habis baru beli lagi, bahkan saking jengkelnya aku bener-bener gak tahan dengan situasi itu. Konflik rumah tangga yang belum-belum sudah terjadi. Budhe yang tiba-tiba nyeletuk "manten tak liat dompete kok gada duite blas, Ricky ae sing belom kerja nang dompete ratusan ribu akeh". Aduuhh,,pikirku budhe ini kok yo lancang banged ngeliatin dompet orang, lalu menceritakannya. bayangin perasaan pengantin laki-lakinya coba. memang sih, semua ini terasa mendadak dan ada cerita panjang yang kelam, kenapa pernikahan ini diadakan. cerita yang tak mungkin aku ceritakan disini, yang jelas bukan karena Hamil diluar Pernikahan.
Dan disitulah aku ngelihat mama dan umi menangis, sungguh menyayat hati rasanya. Aku bener-bener marah saat itu, namun aku mencoba untuk tetap "tidak tahu" apa-apa dengan keadaan yang terjadi. Saya merasa malu, atas apa yang telah terjadi. Setelah resepsi selesai, pengantin cewek alias tanteku yang menangis terisak di kamar. Lalu mama, dan esoknya umi menangis.

Melihat hal-hal yang sangat 'mengganggu' pemandangan dan perasaan terjadi, aku memutuskan akan pulang segera, hari ini juga. Dan untuk kekasih hatiku, aku kecewa. Padahal aku sudah membelikan oleh-oleh khusus buatmu, hasil kerja kerasku sendiri. Namun, nampaknya itu bukan rezekimu.
Terlepas dari semua hal buruk yang terjadi, aku tetep sayang kamu kekasihku, tanteku, nenek-kakekku, mamku, umiku dan semua keluarga besarku. Aku harap, kita akan bahagia selamanya, dalam kehidupan masing-masing.,.,aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr Wb

Sebenernya ini adalah blog pribadi saya, tapi kalau saudara pengen berkomentar untuk hal yang lebih baik dan membangun,,silakan saja!!!
Asal sopan dan beretika ya...

UPS,,JANGAN COBA-COBA DIBIKIN FILM KAYAK KAMBING JANTAN YACH...hehehe