Kamis, 23 September 2010

Sebagian..

Bismillah arRahman arRahim

Tak pernah habis kata untuk membicarakan soal cinta.
Hal itu jugalah yang aku rasakan,,
sekyan juta rasa itu datang dan pergi tanpa pernah aku bisa memahami akhirnya.
Maafkan aku,karena terlalu banyak menabur luka di hatimu.
Ketika kau mengharap akan adanya untukmu, namun harapan itu harus hancur sebelum terjamahkan.
Maaf..Kalaupun engkau menganggap ada yang berubah,
sebenarnya hal itu masih sama seperti dulu, hanya saja kondisinya berbeda.
Aku akan tetap ada, sama seperti dulu ketika pertama kali kau kenal.
Setiap jengkal perjalananmu pernah ada dalam diriku.
Mungkin aku belum bisa memberi hal yang terbaik bagimu,
Karena seperti apapun itu, aku tetap bukanlah siapa-siapa bagi dirimu.
Aku adalah orang yang mencoba menggantikan kepergian orang yang kau sayangi, yang kau cinta.
Aku pernah ada dalam hidupmu, pernah menjadi sesuatu dalam hidupmu.
Tapi,,benarkah selama itu ada yang lebih manis yang telah memapahku dalam mengarungi kehidupan yang sunyi ini???

Alhamdulillah akhirnya aku bisa jujur dan berkata semuanya kepadamu. Entah aku juga gak ngerti apa yang kamu rasakan. Tapi aku sudah agak lega, aku seneng bisa jujur sama dirimu. Aku janji mulai sekarang apapun yang kamu tanyakan akan aku jawab dengan jujur meskipun itu menyakitkan.
Aku sadar jika sebuah hubungan diawali dengan kebohongan, maka gak akan berakhir dengan indah.

"Jika kamu ingin merasakan kehidupan, maka lihat dan rasakan bagaimana kehidupan mengajarimu tentang kegetiran. Kegetiran yang akan memberi hikmah yang akan terasa manis. Meski terlahir sebagai sesosok manusia, namun berjiwalah seperti singa. Jangan takut akan sesuatu yang masih buram, karena jika kau hanya terpaku tanpa berbuat apa-apa, maka kau takkan pernah tahu dan takkan pernah mendapatkan apa-apa. Dan atas kodratmu jugalah, tak ada yang lebih berharga dari dirimu selain cinta dan kehormatan".

Kini kau lebih bisa memahami kehidupanmu, jauuuh bila dibandingkan dengan diriku. Aku masih bisa memperturutkan kehidupan duniawiahku. Kusalutkan bahagiaku untukmu, sungguh engkau telah membukakan pengetahuanku terhadap kehidupan dunia.
Teringat sebuah pesan.."Jika kamu yakin dia akan datang untuk mencintaimu, kenapa kamu harus takut untuk tetap mengharap bahwa ia akan datang padamu dan memberikan cintanya padamu". maka aku akan belajar setia, dan akan menunggunya sampai dirinya tak membutuhkan aku lagi.
Biarkan cinta yang akan membawa kita terbang jauh,,sejauh yang tak bisa kita sentuh. Layaknya kau melihat merpati berkepak diantara hitam-putih hamparan langit biru. Yang membawa risalah cinta bagi jiwa, seperti halnya kita kan memahami akan diri kita yang kyan jauh merenungi hidup yang kyan menukik dan sarat akan tanya.
Aku yakin akan diri ini, akan cinta ini, akan keyakinan dan harapan yang aku punya. Semuanya tak bisa lagi dihalangi meskipun itu oleh kau. Sekalipun kau halangi, seorang yang mencinta tak lagi butuh bentuk, terlebih jasad, seorang pencinta hanya cukup saling mencinta dengan hati.

Di balik wajah yang terselubung oleh jilbab biru (ntah kenapa aku suka kalau dia memakai jilbab biru). wajah yang sungguh menggetarkan jiwa. Bukan wajah, karena aku tidak melihat dari wajahmu, tapi ntah karena apa. Di balik balutan jilbab biru itulah terdapat kenikmatan yang juga menyayat hati. Oh Tuhan,,kenapa diri ini selalu bergetar setiap bertemu dengannya, bahkan hanya mendengar suaranya. Aku merasa kengiluan jiwa yang sangat teramat. Nyeri. Mengapa dengan dirinya aku lebih bisa menikmati getir diriku untuk selalu mengingatMu. Meski terkadang masih ada sifat munafik dalam diriku.
Jika saja Tuhan berkehendak, meskipun untuk sejenak aku ingin duduk disampingnya yang menggigil karena uraian air mata. dengan segala keberanian akan aku hapus setiap butir air mata yang jatuh membasahi pipimu. Bahkan jika diizinkan, aku ingin memeluk erat tubuhmu, mengentaskan semua beban yang ada dipundakmu.

Hati ini takut jika nanti apa yang aku rasa dan katakan akan menjadi fitnah yang akan menjadi belati bagi dirimu, bagi diriku. Aku tidak mau hanya karena sebuah keinginan yang tak kunjung bisa dipahami, lantas hal itu menjadikan kita semakin menjauh. Tapi dari itu semua, telah menumbuhkan harap yang tak pasti dalam diriku. Aku tidak mau kehilangan sedikitpun akan rasa ini karena sebuah perpisahan yang menyakitkan. Dari sanalah aku bisa memahami bias itu, meski hanya sedikit. Meski pada akhirnya aku harus kecewa, menelan semua rasa yang pada akhirnya menjadi kegetiran hidup yang semakin histeris.
Aku juga merasakan suatu resah dalam sukmaku. Sedangkan kekhawatiranku adalah ketika apa yang menjadi keinginanku akan pupus begitu saja oleh karena mungkin ketidaksepahaman kita. Aku khawatir jika nanti dengan apa yang aku harapkan akan menjadi boomerang bagi diriku sendiri. Aku takut jika rasa ini akan menyebabkan kebalikan rasa yang ada pada dirimu. Aku takut jika nantinya rasa cinta justru melebur menjadi rasa iba, benci bahkan kedengkian yang akan menjelma menjadi dendam.

Setiap bersapa, meskipun tanpa kata, aku rasakan desiran seperti percikan api yang berkejaran dalam jiwaku. Aku terbakar. Dari sanalah tumbuh bias yang sedikit membuatku mengerti pancawarna dan juga matahari yang bernama "cinta" dalam taman jiwaku yang sunyi. Dosakah apabila diri ini berbuat demikian???.
Aku ini hanya manusia biasa, yang juga membutuhkan orang lain, butuh perhatian, butuh kasih sayang. Aku adalah jiwa yang dibekali oleh rasa,akal,hati dan juga perasaan dan entah apalagi. Aku harap ini bukan setan. Tidak,,sungguh aku berharap tidak. Aku berharap ini adalah karunia yang diturunkan Allah dalam hati kecilku hingga kata-kata itu menuntunku dalam naunganNya yang suci. Mengaruniakan cinta kasih yang tak terkira dalam jiwa, meski terkadang ada manis dalam luka cinta atas semua ini. Aku berharap rasa ini benar-benar tulus untuk mencintai, dan berharap pula dicintai dengan tulus, tanpa ada pengingkaran dan pengkhianatan didalamnya.
Semakin hari semakin gelisah. Kyan terpental jauh bila melawan rasa itu. Aku sudah berusaha melupakan rasa itu, tapi sungguh aku tidak bisa. Perlahan kucoba memahami dan mengikuti semua, sakit..sakit rasanya, bahkan aku tak mampu melawannya, justru kyan perih bila aku rasakan. akhirnya kucoba menguraikannya dalam penafsiranku. Meski perlahan, namun seiring berjalannya waktu, telah kutemukan jawaban meskipun masih samar.

Meskipun aku takut akan kehilangan atas kesucian rasa yang kupendam begitu indah. Aku takut jika aku semakin terpuruk dalam asaku sendiri. Kalaupun kita tak mampu dan tak bisa bersua dalam jalinan, biarlah kita saling menyinta dengan hati saja, biarkan kita memiliki dengan hati yang tulus, karena itu lebih indah dan agung, bahkan itu takkan susutkan pancaran cahaya hati atas nama cinta. Telah kurelakan nestapa bertubi-tubi merajam tubuh, bahkan telah sirna gelak tawa dan semua itu menjelma menjadi rupa kepedihan yang nian nelangsa. Tapi apakah rela bila cinta dan hati kita tergores dan menjadi luka????Tapi,, aku tak akan pernah memaknai semua itu dengan luka, karena sekalipun luka ia tetap cinta bagiku. Dan aku juga tak akan menyesal telah menyimpan rasa ini dan juga mencintai dirimu. Aku akan menyimpan rapat-rapat dalam lubuk hatiku, karena dari rasa ini aku mampu memahami makna cinta itu sendiri. Cukup dengan hatimu dan dengan cintamu aku memilikimu. Meskipun aku tak memiliki jasadmu, karena telah kau berikan pada yang lain, aku hanya ingin memiliki hatimu, menyimpannya dalam peti jiwaku dan biarlah semua bersatu dalam nirwana kelak, dan aku tetap menanti, menunggu sampai kau mengerti akan rasa hati dan jiwa ini. Justru yang menjadi sebuah ketakutanku apabila dengan bertemunya jasad kita, hal itu akan merubah wajah cinta yang tulus dan suci menjadi nafsu dan angkara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr Wb

Sebenernya ini adalah blog pribadi saya, tapi kalau saudara pengen berkomentar untuk hal yang lebih baik dan membangun,,silakan saja!!!
Asal sopan dan beretika ya...

UPS,,JANGAN COBA-COBA DIBIKIN FILM KAYAK KAMBING JANTAN YACH...hehehe