Minggu, 19 Agustus 2012

NicE ExpeRienCe

Mungkin ini adalah pengalaman yang tak akan terlupakan. Dan ini adalah pengalaman pertama yang tentu akan selalu terngiang. Hiyaahh,,banyak tragedi dan juga hal mendebarkan, terlebih ini terjadi saat bukan waktu yang biasa dan dalam keadaan yang biasa pula.
H-2 (baca: Ha min dua, red) Lebaran, aku masih menjejak kaki di Bali. Masih galau antara pulang atau tidak. Tapi masa sih iya , lebaran gak pulang. Gak afdhol rasanya, dan tentunya bukan orang jawa sejati kalau kayak gitu,,,hehe. Tapi kalau pulang juga bingung men, pasalnya tiket bis dan pesawat ke Surabaya udah keboking abis gitu lho, dompet juga nipis. Mau naek motor, ini puasaan. Males kalau harus bolong puasanya dan bayar utang nantinya. Bener-bener dilema rasanya.

Namun suara mama dari balik telpon sudah cukup untuk meluluhkan semua delima dan kegalauanku. AKU HARUS PULANG,,itu pikirku waktu itu. Tanpa berpikir panjang dan tanpa persiapan matang, aku mengemasi barang secukupnya dan langsung pasang spion motor. Malam itu juga, tepatnya hampir dini hari, aku menaiki motor menuju kampung kelahiran. Aku tak peduli kondisi motor saat itu, aku gak peduli dengan kondisi saat itu. Dengan mantap aku berjalan mengejar target secepatnya nyampe rumah. Karena saat itu puasa, aku ingat hanya membeli sekotak susu, sebotol air putih, sebotol air ion dan proman. Pengen banged nyobain proman.hehe.. Aku tak membeli makanan apapun untuk bekal sahur saat itu. Karena aku pikir, aku terbiasa mengalahkan lapar, tapi mungkin aku susah mengalahkan dahaga. Dengan percaya diri, secepat mungkin kupacu sepeda motor Jupiter Z itu. Namun, hampir saja na'as menimpa. Hampir petaka terjadi, dan jujur waktu itu aku hanya bisa pasrah. Jujur ,,aku belom hafal dengan jalanan dan kondisinya. Ketika aku pikir itu adalah jalan lurus, ternyata itu justru jalan menikung belok tajam. Terang saja aku keluar dari badan jalan, dan hampir jatuh. Aku ingat saat itu hanya bisa pasrah dan berkata "Allahu Akbar,,Allahu Akbar.." berulang kali. Dan alhamdulillah aku bisa menguasai motorku kembali, dan Allah telah menyelamatkan hidupku untuk sekyan kalinya. Aku tak habis pikir, apa yang akan terjadi apabila saat itu aku benar-benar jatuh. Ya Rabb...

Tak cukup sampai disitu. Saking aku pengen menghemat waktu, bahkan malam itu aku minum sambil mengendarai motor. Aku pikir itu efektif, meskipun itu berbahaya. Namun untuk hal ini aku sudah memiliki pengalaman karena sudah sering melakukannya. Hampir mendekati Pelabuhan Gilimanuk, hal tak terduga terjadi. Macet yang tak terelakkan terjadi puluhan kilometer jauhnya. bener-bener gak bisa lewat. Aku harus menembus kemacetan  dengan lewat jalur kanan dan berlawanan arah. Aku tak peduli waktu itu, aku hanya ingin segera sampai tujuan. Kemacetan kendaraan besar ini, aku perkirakan sudah terjadi beberapa hari belakangan, menilai dari perilaku sopir dan penumpangnya. Dan Alhamdulillah kemacetan itu teratasi. Namun menjelang beberapa kilometer dari pelabuhan, ternyata antrean sepeda motor tak karuan jumlahnya. Kali ini aku harus mengalah dan terpaksa ngantri tertib,,hehe. Aku tak habis pikir, apakah seperti ini setiap musim mudik?? Sungguh luar biasa. Aku berkata dalam hati waktu itu "cukup sekali ini saja. Takkan kuulangi lagi". Aku bisa mengatakan hampir 3 jam ngantri, hingga akhirnya aku bisa naik kapal. Dan akupun sahur disitu, dengan sekotak susu dan beberapa air yang kubeli tadi. Dan tahukah kau, aku menyesal membeli proman, yang saat ini masih tersimpan di kulkas. rasanya tak seenak dan sedahsyat iklannya. huft...

Perjalanan berlanjut. Di kapal pun ternyata memakan waktu yang lama pula, yang biasanya paling lama sejam, saat itu sampai matahari terbit, masih berada di Kapal. Yahh,,perjalanan bakal molor pikirku. Oya,,aku lupa mengatakan bahwa, saat itu aku tidak sehat. Aku demam, panas, batuk, mungkin aku kelelahan, sangat kelelahan. Namun semua itu aku tahan, demi berjumpa dengan sanak saudara, dan yang terpenting keluarga. itulah kenapa aku berangkat malam hari, dengan jadwal seperti biasa normal, maka aku akan nyampe paling lama siang hari. Saat terik matahari, aku sudah berada di rumah. Namun semua itu hanya rencana. Karena sesampainmya daerah probolinggo, motorku mengalami masalah. Iya,,saat bensin mau habis, dan susah payah nyari pom bensin, sialnya jok motor gak bisa dibuka. Was-was saat itu muncul, nyari bengkel sepanjang perjalanan tutup semua, dan bensin semakin habis saja. Namun Allah memberiku pertolongan lagi akhirnya, aku menemukan bengkel. Iyap,,satu-satunya yang masih buka sepanjang jalan itu. Dan ternyata kunci jok patah, terpaksa aku harus bersabar untuk menggantinya. Hari semakin panas, dan tentunya dahaga mulai kurasa. Semuanya aku tahan, karena aku bener-bener niat puasa waktu itu, dan tak akan kubiarkan hal kecil seperti itu membatalkannya. Aku tak peduli haus yang kuarasa, panas yang kutahan, aku hanya terus naik motor secepatnya, agar segera sampai. Berhenti hanya untuuk isi bensin dan sholat. Selebihnya berada diatas motor.

Dan Alhamdulillah,,sekitar setengah jam sebelum maghrib, aku sampai rumah dengan selamat. Disambut suka cita, serta air mata. Yaaa,,aku berhasil, meski dalam kondisi yang tak sempurna sekalipun. Terima Kasih Allah...
Terima Kasih untuk pengalaman dan kenangan yang indah.
Semoga Puasa kita diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang baik tentunya..aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr Wb

Sebenernya ini adalah blog pribadi saya, tapi kalau saudara pengen berkomentar untuk hal yang lebih baik dan membangun,,silakan saja!!!
Asal sopan dan beretika ya...

UPS,,JANGAN COBA-COBA DIBIKIN FILM KAYAK KAMBING JANTAN YACH...hehehe