Senin, 19 Desember 2011

Muhasabah Cinta


21 tahun lalu aku telah mendapatkan hak untuk menjalani kehidupan di dunia ini, mengukir cerita yang entah akan menjadi sejarah atau hanya merupakan rentetan waktu yang akan terbuang sia-sia. Harusnya tubuh ini merasa malu kepada pemilik diri ini, karena tubuh ini hanyalah tubuh yang sangat lemah untuk melawan kuasaNya. Namun yang terjadi adalah justru sebaliknya, tak pandai diri ini bersyukur atas segala nikmat yang telah kukecap dengan GRATIS selama ini. Maka jangan heran ketika pelupuk mata ini tak berhenti menangis ketika teringat semua yang telah Dia berikan kepadaku.

Dahulu aku selalu salah dengan mengartikan cinta. Namun seiring perjalanan waktu, pemikiran itu berubah seiring bertambah ilmu dan bertemunya diriku dengan seseorang. Dan beberapa waktu yang lalu aku sempat terlena dengan segala yang kupunya dan kurasa. Aku mengira telah mendpatkan cinta yang tepat, mencintai orang yang tepat dan dengan cara yang tepat. Tidak, aku salah. Cinta tidak pernah salah sasaran, ia selalu tepat. Namun diri ini yang tidak tepat dalam menempatkan dalam ruang hati ini.

Namun ternyata lagi-lagi aku salah. Cinta yang benar-benar 'tepat' adalah cinta yang tanpa syarat. Sedangkan cinta bersyarat hanya kepada Allah semata, dan cinta selain kepadaNya membutuhkan syarat, Syaratnya adalah "karena Allah'. Tak akan ku ulang peristiwa waktu lalu ketika membuat riuh rumah tangga hati seseorang, sedangkan aku tak mampu meredam ombak yang dihasilkan dari gemuruh perasaan tak menentu di dalam hati seorang wanita.

Untuk saat ini biarlah aku menjadi pribadiku terlebih dahulu, yang pasti di dalam hatiku aku memiliki harapan yang suci. Kuucapkan terima kasih untuk semua rasa yang tercipta untukku atau karenaku. Siapapun kalian, kalau memang engkau memilih aku, maka tunggulah. Aku akan membawamu menuju bahtera syurga abadi, kini belum saatnya diri ini membalas cintamu. Maka tiada lain yang kukatakan kecuali 'Nantikan Aku di Batas Waktu'.

Biarlah sekarang aku asyik dengan Tuhanku untuk mendewasakan diriku. Aku adalah orang yang lemah, yang tak pandai bersyukur. Lantas apa lagi yang kuharap selain cintaNya, dengan segala ujian dan cobaan yang Ia berikan untuk menunjukkan rasa sayangNya kepadaku. Biarlah Ia menguatkanku dengan segala masalah yang membekaskan luka ditubuhku. Aku akan menerima semua luka, semua derita, semua sakit ini untuk menjadi penawar dosaku. Semua kupasrahkan padaNya. Hanya memohon ampunan dari segala khilaf dan salah melalui butir air mata cintaku.

Semoga Allah mengampuni yang telah terjadi dalam hidupku, dalam proses dewasaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr Wb

Sebenernya ini adalah blog pribadi saya, tapi kalau saudara pengen berkomentar untuk hal yang lebih baik dan membangun,,silakan saja!!!
Asal sopan dan beretika ya...

UPS,,JANGAN COBA-COBA DIBIKIN FILM KAYAK KAMBING JANTAN YACH...hehehe